Bos IMF: Momentum Ekonomi Global Sedang di Bawah Tekanan

Senin, 8 Oktober 2018 12:31 WIB

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, menyebutkan bahwa dunia harus memanfaatkan peluang di mana ekspansi ekonomi tengah melaju untuk menjaga momentum. "Waktu yang tepat untuk memperbaiki atap adalah saat matahari sedang bersinar," seperti dikutip dalam kata sambutannya di Laporan Tahunan IMF 2018 Tinjauan Umum: Membangun Masa Depan Bersama menjelang perhelatan IMF - World Bank, Ahad, 7 Oktober 2018.

Baca: IMF Bantu Korban Gempa Lombok Rp 1,1 Miliar

Pernyataan Christine Lagarde itu sebetulnya telah sering diucapkan sepanjang tahun ini. Dan kali ini hal tersebut kembali disampaikan bahwa dunia harus memanfaatkan peluang di mana ekspansi ekonomi tengah melaju untuk menjaga momentum.

“Peluang saat ini masih terbuka. Untuk menjaga momentum, negara-negara perlu mengurangi risiko keuangan dan fiskal dengan memperkuat ketahanan sektor keuangan dan membangun kembali ruang kebijakan,” tulis Christine Lagarde.

Pekan lalu, IMF telah memberikan sinyal bakal memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini dan tahun depan. Tiga bulan setelah memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia dapat mencapai level 3,9 persen pada 2018 dan 2019, Lagarde memberikan sinyal di Washington bahwa dia tidak lagi begitu optimistis.

Advertising
Advertising

IMF dijadwalkan merilis World Economic Outlook versi terbaru pada 9 Oktober 2018 saat pembukaan IMF Annual Meeting di Bali, Indonesia. “Enam bulan lalu, saya menunjukkan ada awan hitam risiko di atas cakrawala. Hari ini, beberapa dari risiko itu mulai menjadi nyata,” kata Lagarde, berdasarkan persiapan kata sambutannya, seperti dikutip Bloomberg,.

Adapun Christine Lagarde menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi global selama beberapa tahun terakhir memang telah memberikan banyak harapan, di antaranya memberikan prospek peningkatan lapangan kerja dan standar kehidupan yang lebih baik di sebagian besar negara-negara anggota IMF.

Namun demikian, kini beberapa risiko mulai mengancam, seperti eskalasi tensi dagang, gundukan utang pemerintah dan swasta, gejolak pasar keuangan, dan kondisi geopolitik. Untuk itu, ChristineLagarde mengimbau agar negara-negara harus terus mendorong jalannya sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berbasis aturan, mengupayakan teknologi baru yang dapat memberikan manfaat bagi semua, pertumbuhan inklusif dan stabilitas keuangan.

Untuk jangka panjang, Lagarde menyebutkan bahwa momentum ekonomi global saat ini telah berada di bawah tekanan akibat terkikisnya kepercayaan terhadap lembaga-lembaga. “Padahal kepercayaan sungguh merupakan urat nadi dari perekonomian mana pun,” tulis Lagarde.

Adapun penyebab dari turunnya tingkat kepercayaan itu berasal dari dampak krisis keuangan global yang masih membayangi, persepsi bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi dan globalisasi tidak tersebar merata, kecemasan tentang pekerja di masa depan, peluang ekonomi, dan lemahnya tata kelola yang justru dapat memfasilitasi tindak korupsi.

Selain itu, meningkatnya populasi tua dan pendanaan skema pensiun yang lemah serta kesenjangan pendapatan yang melebar juga dapat menahan momentum ekonomi saat ini.

Baca: Bos IMF Akan Serahkan Bantuan ke Korban Gempa Lombok Hari Ini

Dan yang tidak kalah pentingnya, menurut bos IMF itu, adalah isu perubahan iklim yang dapat sangat merusak kesejahteraan ekonomi dalam beberapa dekade ke depan jika tidak ditangani. “Negara- negara juga perlu tetap fokus pada berbagai tantangan tersebut yang dampaknya tidak langsung kentara karena berlangsung lama,” tulis Christine Lagarde.

BISNIS

Berita terkait

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

52 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

56 hari lalu

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

57 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

57 hari lalu

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

12 Februari 2024

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.

Baca Selengkapnya

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

8 Februari 2024

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

7 Februari 2024

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

29 Januari 2024

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

29 Januari 2024

Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1 persen pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi

19 Januari 2024

Sepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dikabarkan akan mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Sebenarnya, ia telah berkecimpung dalam dunia ekonomi sejak 2002 silam.

Baca Selengkapnya