TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum memperoleh informasi soal dana bantuan dari International Monetary Fund (IMF) untuk penanganan gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebelumnya IMF dikabarkan memberi bantuan hingga US$ 75.000 atau setara Rp 1,1 miliar untuk gempa yang terjadi pada awal Agustus 2018 tersebut.
Baca juga: IMF Bantu Korban Gempa Lombok Rp 1,1 Miliar
"Informasi dari mana? saya belum mendapatkan datanya, coba ditanyakan ke Kemlu (Kementerian Luar Negeri)," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 7 Oktober 2018.
Sutopo mengatakan, BNPB telah membuka rekening untuk bantuan korban gempa Lombok. Ada sembilan negara yang menyatakan bantuan uang tunai tetapi tidak ada IMF di dalamnya.
Ketika dikonfirmasi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan dirinya belum mendapat informasi soal dana bantuan US$ 75 ribu tersebut. "Saya harus cek, karena ini mungkin langsung ke Kementerian Polhukam (Politik, Hukum, dan Keamanan)," kata dia. Kemenko Polhukam menjadi koordinator nasional penanganan gempa Lombok.
Informasi soal dana bantuan IMF ini disampaikan oleh Kepala Unit Kerja Pertemuan Tahunan IMF World Bank 2018, Peter Jacobs menjelang pertemuan IMF-World Bank pada Senin besok, 8 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali. "Besok kami akan ke Lombok, menyalurkan bantuan dari IMF sendiri US$ 75 ribu," kata Peter saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 7 Oktober 2018.
Menurut Jacobs, pemberian dana bantuan dari IMF untuk Lombok ini bisa saja nantinya diikuti negara-negara lain yang ikut dalam pertemuan tahunan. Dalam pertemuan ini, kata dia, juga akan diadakan semacam acara solidaritas. "Cup for Lombok misalnya, kopi yang juga ada unsur sumbangan untuk Lombok dan Palu."
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian
Keuangan Nufransa Wira Sakti tidak membantah ataupun
membenarkan informasi soal dana bantuan IMF. "Besok akan ada press conference-nya untuk kunjungan ke Lombok," ujarnya, Ahad.