Chatib Basri: Pertemuan IMF - World Bank Bukan untuk Tambah Utang

Senin, 8 Oktober 2018 11:28 WIB

Chatib Basri. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pertemuan tahunan IMF - World Bank di Bali sama sekali tidak bertujuan untuk meminta tambahan utang luar negeri. Pertemuan tersebut adalah ajang bagi negara-negara peserta mendiskusikan situasi perekonomian dunia saat ini.

Baca: 3 Rangkaian Acara Pertemuan Tahunan IMF - World Bank 2018

"Untuk meminta tambahan utang tidak perlu jadi tuan rumah," kata dia dalam akun Twitter @ChatibBasri, Ahad, 7 Oktober 2018. Contohnya pada tahun ini, kata Chatib, Argentina bisa meminta utang ke IMF karena tengah dilanda krisis, tanpa harus jadi tuan rumah pertemuan tahunan tersebut.

Kedatangan IMF ke Indonesia sebelumnya menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah masyarakat. Kekhawatiran ini berkaitan dengan pengalaman Indonesia yang harus berutang sebanyak US$ 9,1 miliar kepada IMF saat diterpa krisis moneter 1997-1998. Baru delapan tahun setelah itu, pada 2006, utang bisa dilunasi di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Utang dalam bentuk pinjaman memang telah lunas, tapi Indonesia masih harus mengeluarkan dana US$ 2,8 miliar kepada IMF. Dana ini bukan pinjaman, akan tetapi iuran wajib sebagai anggota IMF. "Itu memang konsekuensi jika ingin bergabung dengan IMF. Semua negara juga seperti itu," ujar juru bicara Bank Indonesia saat itu, Peter Jacobs, Selasa, 28 April 2015.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, pertemuan ini bisa dimanfaatkan bagi Indonesia untuk menyampaikan gagasan yang ingin disampaikan. Sebagai contoh, pada 2013 ketika mata uang beberapa negara termasuk rupiah melemah akibat rencana Bank Sentral Amerika, The Fed mengakhiri kebijakan ekspansi moneternya. Chatib mengatakan saat itu Indonesia menyampaikan masukannya ke The Fed.

Bersama Gubernur Rajan dari India. kata Chatib, saat itu mereka meminta Ben Bernanke, Gubernur Bank The Fed untuk melakukan komunikasi dan mempertimbangkan dampak kebijakannya pada negara ekonomi berkembang. "IMF mendukung kita," ujar Chatib.

Baca: Chatib Basri: Pemerintah SBY Ajukan Jadi Tuan Rumah Pertemuan IMF

Justru menurut Chatib, Indonesia harus memanfaatkan posisi tuan rumah acara IMF - World Bank ini untuk memasukkan agendanya. Dengan demikian, Indonesia bisa berperan di level global demi kepentingan Indonesia. "Seperti juga ketika menjadi tuan rumah APEC 2013, apalagi Indonesia anggota G-20," tuturnya.

ROBBY IRFANI

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

9 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

11 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

12 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

13 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

16 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

28 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya