Faisal Basri: Indonesia Justru Kurang Sentuhan Asing

Selasa, 2 Oktober 2018 17:52 WIB

Faisal Basri menunjukkan medalinya usai mengikuti BRI Mekaki Marathon 2017 di kawasan pantai Mekaki, Sekotong, Lombok Barat, 30 April 2017. Dalam ajang marathon ini, peserta akan disuguhi pemandangan elok kawasan pantai di Sekotong, dan teluk Mekaki. Foto: Alfan Noviar

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Faisal Basri membantah isu bahwa Indonesia dikuasai oleh asing. Ia justru mengatakan saat ini investasi asing yang masuk ke dalam negeri tidak begitu banyak. "Justru kita kurang sentuhan asing," ujar Faisal di Posko Cemara, Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018.

BACA: Rupiah Loyo, Faisal Basri Usulkan 6 Hal Ini ke Pemerintah dan BI

Secara sederhana, kata Faisal, hal tersebut dibuktikan dengan jumlah investasi asing di Indonesia. Dia berujar investasi asing yang masuk di Indonesia tidak lebih dari 5 persen setiap tahunnya. "Kalau dari zaman baheula asingnya dihitung itu terhadap PDB hanya seperempat-nya."

Bila dibandingkan dengan vietnam yang investasi asingnya mencapai separuh dari PDB-nya, kata Faisal, maka besar kehadiran asing di Indonesia masih lebih kecil. Padahal Vietnam adalah negara berideologi komunis. "Dengan Bolivia yang sosialis kita masih kebih rendah," ujar dia.

BACA: Rupiah Lanjutkan Pelemahan ke Level Rp 14.845 per Dolar AS

Advertising
Advertising

Bukti lainnya, kata Faisal, misalnya pada pengelolaan kebun sawit. Ia menyebut kabar yang mengatakan 60 persen lahan sawit Indonesia dikelola Malaysia tidaklah benar. Sebab, beberapa pemain sawit seperti PTPN, Astra, Sinar Mas, hingga Salim Group adalah perusahaan asal Indonesia.

"Kalau semua itu digabung, jumlah yang dikelola Malaysia enggak ada apa-apanya," ujar Faisal. Belum lagi industri telekomunikasi yang didominasi oleh Telkom, industri media televisi, serta perusahaan perbankan yang hampir seluruhnya perusahaan lndonesia. "Jadi enggak ada Indonesia dikuasai asing," kata Faisal lagi.

Kalau pun di industri minyak dan gas banyak pemain asing seperti Exxon, British Petroleum, dan Chevron, Faisal berujar mereka hadir sebagai kontraktor yang pengaruhnya sangat lemah. Bahkan kalau para kontraktor itu membeli alat, kata dia, alat itu bisa menjadi aset negara.

"Jadi itu cuma kontraktor dikasih fee sama pemerintah, bagi hasil. Jadi pemerintahnya dapat 85 persen dia dapat 15 persen," tutur Faisal. Di tambah, saat ini ladang-ladang minyak asing yang telah habis masa kontraknya tak lagi diperpanjang melainkan diberikan ke pemain lokal, Pertamina.

"Apalagi Freeport juga kita ambil alih, maka pengaruhnya lebih kecil lagi," kata Faisal Basri.

Berita terkait

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

14 jam lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

2 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

10 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

Yusuf Wibisono turut mengkritik menteri Muhadjir Effendy yang mengklaim tidak ada pengaruh bansos terhadap perolehan suara Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

14 hari lalu

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

Yusuf Wibisono menilai pendapat ketiga menteri di hadapan majelis hakim MK mengecewakan publik.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

15 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

16 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Lesu Rupiah terhadap Dolar AS, 7 Orang Terkaya di Dunia hingga Riwayat Saham Freeport Indonesia

16 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Lesu Rupiah terhadap Dolar AS, 7 Orang Terkaya di Dunia hingga Riwayat Saham Freeport Indonesia

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu, 13 April 2024 dimulai dengan nilai rupiah anjlok ke level Rp 16.128 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Keputusan WFH dan WFO bagi ASN setelah Libur Lebaran, Riwayat Saham Freeport Indonesia

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Keputusan WFH dan WFO bagi ASN setelah Libur Lebaran, Riwayat Saham Freeport Indonesia

Keputusan work from home atau WFH dan work from office (WFO) bagi ASN pada Selasa-Rabu, 16-17 April 2024.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

16 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya