Sri Mulyani Ungkap Kelemahan Pengelolaan Uang Negara dan Daerah

Kamis, 20 September 2018 17:34 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambut peserta Kalbe Junior Scientist Award 2018 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 14 September 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut beberapa kelemahan pengelolaan keuangan negara dan daerah yang kerap berulang.

BACA: Sri Mulyani Kaji Tingginya Impor Migas Agustus

"Pertama, soal pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, itu merupakan area yang banyak temuan berulang oleh Badan Pemeriksa Keuangan," ujar Sri Mulyani di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 20 September 2018.

Selain pengelolaan PNBP, Sri Mulyani mengatakan kelemahan lainnya adalah belanja yang tidak sesuai ketentuan dan tidak memadai. Sehingga, praktek tersebut menyalahi prinsip tata kelola yang baik.

"Saya lihat banyak sekali belanja pemerintah pusat melalui penyertaan modal negara yang dilakukan di daerah dan pencatatan asetnya tidak tertib," kata Sri Mulyani. Contohnya, tutur dia, banyak kementerian dan lembaga yang sudah diberi kucuran duit untuk membeli aset, namun asetnya disia-siakan.

Advertising
Advertising

"Sudah menggunakan keuangan negara untuk mendapatkan aset itu, ketika kementerian dan lembaga akan diberikan ke daerah, daerah tidak menerimanya," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengharapkan adanya sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan. Sehingga pengelolaan aset ke deoannya juga menjadi lebih efisien. Hingga kini, ia menyebut masih banyak aset yang belum ditentukan statusnya sehingga menjadi sia-sia.

"Saya mohon kualitas belanja ini bisa diperbaiki, begitu juga pelaporan penggunaan hibah yang tidak sesuai ketentuan," kata Sri Mulyani. "Jadi temuan berulang BPK ini mohon bisa diperbaiki bersama."

Secara umum, untuk tahun 2017, jumlah kementerian dan lembaga yang memperoleh opini WTP meningkat menjadi 79 kementerian dan lembaga dari sebelumnya 73 kementerian dan lembaga pada 2016. Sementara, pemerintah daerah yang memperoleh opini tersebut meningkat dari 374 pemda pada 2016 menjadi 411 pemda di 2017.

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

7 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

10 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

19 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya