BI Prediksi Gejolak Eksternal Ekonomi Mereda di 2019

Selasa, 11 September 2018 08:25 WIB

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara yakin sejumlah gejolak eksternal ekonomi akan mulai mereda pada tahun depan. Salah satunya karena bank sentral Amerika Serikat atau The Fed diprediksi hanya akan menaikkan suku bunga acuan hingga 2019.

Baca: Bantah Anwar Nasution, Ekonom: Ada 4 Ukuran Fundamental Ekonomi

"Karena kan dari 0,25 persen kemudian naik sampa 2 persen, akan masih naik lagi di 2019. Kami perkirakan bisa 3 persen, 3,25 persen bisa juga 2,75 persen," ujarnya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 10 September 2018. "Intinya 2019 itu kenaikan suku bunga Amerika sudah stop."

Menurut Mirza, kalau kenaikan suku bunga sudah berhenti, maka tekanan dari sentimen negatif itu juga di 2019 sudah hilang. Hal lain yang bisa menjadi stimulus perbaikan ekonomiadalah makin meredanya perang dagang Amerika dengan Cina di tahun 2019.

Dengan begitu Mirza yakin, defisit transaksi berjalan atau current account deficit akan berada di bawah 3 persen. "Kami percaya CAD di 2019 bisa dijaga di bawah 3 persen PDB," ujar Mirza.

Advertising
Advertising

Lebih jauh Mirza mengatakan kunci defisit current account atau defisit transaksi berjalan atau defisit ekspor, impor barang dan jasa ini harus bisa dikurangi. "Jadi kalau tahun lalu defisit transaksi berjalan sekitar US$ 17 miliar, 2016 juga defisit US$ 17 miliar, full year," tuturnya.

Mirza menyebutkan, selama semester 1 defisit transaksi berjalan sudah mencapai US$ 13,5 miliar. "Itu yang harus dikurangi. Karena defisit itu ditutup dari PMA (Penanaman Modal Asing) dan portofolio yang masuk," ucapnya.

Adapun net portofolio yang masuk pada semester 1 ini, menurut Mirza, masih defisit. Artinya, impor harus dikurangi.

Dari dalam negeri, menurut Mirza, sejumlah langkah yang pemerintah ambil untuk mengerem laju impor sudah baik. Beberapa di antaranya adalah penundaan proyek-proyek infrastruktur yang belum dimulai. "Kalau saya baca ada sekitar 15 miliar proyek infrastruktur yang belum mulai yang akan di reschedule," kata Mirza.

Baca: Kata Sandiaga Uno Saat Ditanya Solusi Defisit Transaksi Berjalan

Selain itu juga ada kebijakan pencampuran bahan bakar minyak dengan 20 persen kelapa sawit menjadi B20. Mirza berharap hal itu bisa mengurangi impor minyak dan memperbaiki ekonomi, karena neraca ekspor impor minyak Indonesia juga defisit.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

14 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya