OJK ke Investor: Valuasi Saham Sudah Rendah, Kenapa Tidak Dibeli?

Jumat, 7 September 2018 15:22 WIB

Layar pergerakan Index Saham Gabungan di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis 16 Agustus 2018. Sebanyak 149 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah melemah 28,52 poin atau 0,49 persen ke posisi 5.788. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen meminta kepada para investor di pasar modal termasuk pasar saham untuk tak terlalu khawatir menghadapi volatilitas pasar saham saat ini. Sebab, indikator ekonomi baik fiskal maupun moneter masih dalam kondisi baik.

BACA: Madusari Murni Indah Resmi IPO, Lepas 351 Juta Saham

"Semua indikator fiskal dan moneter dalam kondisi baik. Dan investor tidak perlu khawatir karena indikator itu disampaikan dengan data pembanding bukan karena keyakinan membabi buta," kata Hoesen saat mengelar konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 7 September 2018.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia atau BEI mengumpulkan para investor pasar modal pada Jumat, 7 September 2018. Dalam pertemuan itu, otoritas baik OJK dan BEI dengan dibantu Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia menjelaskan mengenai kondisi ekonomi domestik termasuk mengenai kebijakan fiskal dan juga moneter.

Meskipun demikian, menurut Hoesen, saat ini kondisi pasar domestik memang dalam kondisi yang rentan. Sebab, portofolio saham di pasar modal didominasi oleh dana atau investor asing.

Advertising
Advertising

"Tapi saat ini investor domestik tumbuh cukup banyak dan besar sehingga bisa menopang volatilitas pasar saham," kata Hoesen.

Selain itu, Hoesen berharap dengan kondisi pasar saham yang volatile ini para spekulan bisa diredam. Ia juga mengimbau bagi para investor yang memang sejak awal bukan berniat menjadi spekulan untuk tak beralih menjadi spekulan.

Hosen juga mengajak bagi para pelaku pasar untuk bisa masuk atau berinvestasi saat ini. Sebab, harga-harga valuasi saham saat ini sedang dalam posisi yang baik untuk dibeli. Apalagi, kinerja pada kuartal kedua kinerja para emiten tercatat berada di area positif yang ditunjukan lewat pertumbuhan pendapatanya.

"Semua agregat emiten kita naik growth net income-nya, kenapa valuation sudah rendah kenapa tidak dibeli? Padahal cari valuation to book value yang rendah itu sulit," tutur Hoesen.

Melalui pertemuan ini, ia berharap para pelaku pasar bisa menyampaikan kondisi tersebut kepada investor saham yang lain. Bahwa kondisi fiskal dan monter masih berada di posisi yang favorable yang terjada untuk tetap berinvestasi.

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

10 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

14 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

2 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

3 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya