Darmin Prediksi Defisit Transaksi Berjalan Turun di Akhir Tahun

Rabu, 5 September 2018 17:58 WIB

Presiden Jokowi saat menerima Pimpinan dan Anggota BPK RI di Istana Merdeka, Jakarta, 10 Oktober 2017. Hadir dalam serah terima tersebut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit bakal menurun di akhir tahun. Darmin memprediksi defisit transaksi berjalan sekitar minus 2,6 persen hingga minus 2,7 persen.

Baca: Prabowo - Sandiaga Gelar Rapat Bahas Rupiah Melemah

"Mungkin akhir tahun defisit transaksi berjalan bisa turun menjadi minus 2,6 persen atau minus 2,7 persen. Itu sudah mulai oke," kata Darmin di Gedung Dewan Perwakilan, Rabu, 5 September 2018.

Darmin mengatakan pemerintah memperkirakan sampai akhir tahun akan ada penghematan dari impor solar. Penghematan impor solar berasal dari penggunaan bahan bakar minyak dengan campuran biodiesel 20 persen atau B20 untuk public service obligation atau PSO dan non PSO. Hal itu akan mengurangi defisit neraca perdagangan.

Darmin mengatakan neraca perdagangan non migas hingga Juli nonmigas terjadi surplus. Namun hal itu belum bisa menutup defisit migas. "Sehingga totalnya ada defisit neraca perdagangan sekitar US$ 3 miliar," ujar Darmin.

Lebih lanjut Darmin mengatakan kalau harga CPO belum naik, karena stok masih banyak. Sebabnya produksi CPO dalam satu tahun ini bagus di tengah musin yang juga bagus.

Advertising
Advertising

Darmin memperkirakan stok CPO baru akan turun dalam waktu satu atau dua bulan. Hal itu akan membuat harga mulai membaik.

Sedangkan penghematan solar, Darmin memperkirakan sekitar US$ 2,3 miliar. Menurut Darmin jika defisit transaksi berjalan berkurang dan neraca perdagangan membaik, akan menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah.

Darmin mengatakan pemerintah akan memperkuat sektor pariwisata untuk mengatasi melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS. "KUR (kredit usaha rakyat) untuk bantu homestay, restoran kecil. Kan turis itu banyak yang kecil-kecil saja restorannya mungkin Rp 400 juta kreditnya sudah bagus restorannya dan sebagainya," ujar Darmin.

Berita terkait

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

19 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

25 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

29 Februari 2024

Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi peringatan Bank Dunia soal program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

27 Februari 2024

Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

Bank Dunia angkat bicara soal program makan siang gratis inisiasi calon presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

22 Februari 2024

BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

Khusus kinerja Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan IV 2023, tercatat surplus US$ 8,6 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

15 Februari 2024

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Nilainya mencapai US$ 2,02 miliar.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Bank Indonesia Perlu Tahan Suku Bunga pada Paruh Pertama 2024

9 Februari 2024

Ekonom: Bank Indonesia Perlu Tahan Suku Bunga pada Paruh Pertama 2024

Bank Indonesia kemungkinan akan memotong suku bunga dengan tingkat dan frekuensi yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Surplus 44 Bulan Beruntun, Desember 2023 Capai US$ 3,31 Miliar

15 Januari 2024

Neraca Perdagangan Surplus 44 Bulan Beruntun, Desember 2023 Capai US$ 3,31 Miliar

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus. Pada Desember 2023, tercatat surplus perdagangan barang mencapai US$ 3,31 miliar.

Baca Selengkapnya

APBN 2023 Defisit Rp 347,6 Triliun, Hampir Setengah dari Target Awal

2 Januari 2024

APBN 2023 Defisit Rp 347,6 Triliun, Hampir Setengah dari Target Awal

Kementerian Keuangan mencatat realisasi sementara APBN 2023 setara 1,65 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Selengkapnya

Keseimbangan Primer Tahun 2023 Surplus Rp 92,2 T, Sri Mulyani: Pertama Kali Sejak 2012

2 Januari 2024

Keseimbangan Primer Tahun 2023 Surplus Rp 92,2 T, Sri Mulyani: Pertama Kali Sejak 2012

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat APBN 2023 dari sisi keseimbangan primer surplus sebesar Rp 92,2 triliun.

Baca Selengkapnya