Kurs Rupiah 14.900, Gubernur BI: Mestinya Tidak Selemah Ini

Selasa, 4 September 2018 21:04 WIB

Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan keterangan saat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018. Keputusan ini konsisten dengan upaya mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan ihwal anjloknya nilai tukar rupiah hingga menembus level Rp 14.900 per dolar Amerika Serikat. Menurut dia, perkembangan nilai tukar selalu akan dipengaruhi faktor fundamental dan sentimen di pasar.

Baca juga: Rupiah Bisa Menyentuh Rp 14.900 per Dolar AS Hari Ini

"Kalau hitung-hitungan fundamentalnya mestinya tidak seperti ini, tidak selemah seperti ini," ujar Perry di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 4 September 2018. Pelemahan nilai tukar lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen negatif dari luar maupun dalam negeri.

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 120 poin atau terdepresiasi 0,81 persen ke level Rp14.935 per dolar AS pada penutupan perdagangan pasar spot hari ini.

Perry mengatakan faktor eksternal yang mengantarkan rupiah anjlok adalah krisis di Argentina dan Turki. Padahal sebelumnya investor global sudah mulai masuk kembali beberapa waktu lalu.

"SBN terakhir lebih dari 4 kali lipat kan, SBN sudah mulai masuk demikian juga saham sudah mulai masuk, tapi begitu mulai gonjang ganjing lagi Argentina dan Turki keluar lagi," kata Perry.

Advertising
Advertising

Sementara untuk tekanan dari dalam negeri, Perry mengimbau para importir atau korporasi yang butuh dollar AS, tidak perlu membeli dolar sebelum dibutuhkan. Sebabnya Bank Indonesia telah menyediakan fasilitas swap.

Lantaran anjloknya kurs, Bank Indonesia terus berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah tersebut. langkah stabilisasi itu antara lain dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing hingga membeli surat berharga negara di pasar sekunder.

"Hari Jumat kami sampaikan Rp 4,2 triliun, lalu Rp 3 triliun kemarin, saya akan cek lagi hari ini berapa," ujar Perry. Artinya, setidaknya BI telah menggelontorkan Rp 7,2 Triliun demi mempertahankan nilai tukar.

Perry menuturkan di tengah gempuran terhadap nilai tukar, BI akan semakin mengintensifkan tindakan intervensi itu. "Kami juga akan melakukan intervensi dalam jumlah besar di pasar valas."

Selain melakukan intervensi ganda, langkah stabilisasi rupiah yang dilakukan Bank Indonesia antar lain membuka swap dan terus berkoordinasi dengan pemerintah agar segera menurunkan defisit transaksi berjalan.

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

3 jam lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

14 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

18 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

21 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

2 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

3 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya