Kemenperin: 90 Persen Produk E-Commerce Indonesia Barang Impor

Selasa, 4 September 2018 16:49 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih (kanan) serta CEO PT Ruang Raya Indonesia (ruangguru.com) Adamas Belva Devara (kiri).

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan 90 persen dari produk yang dijual di seluruh marketplace perdagangan online atau e-commerce Indonesia adalah barang impor. Meski industri e-commerce tumbuh pesat, peran dari produk lokal ternyata masih sangat kecil.

Baca juga: Penjualan E-Commerce Turun Saat Impor Barang Dibatasi

"Produk dalam negeri hanya 10 persen," kata Gati saat ditemui di acara 9.9 Super Shopping Day di Jakarta Pusat, Selasa, 4 September 2018.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian terus bekerja sama dengan sejumlah marketplace agar proporsi produk lokal, terutama produk industri kecil dan menengah, bisa meningkat

Sebelumnya dari Data Sensus Ekonomi 2016, Badan Pusat Statistik menyatakan industri e-commerce Indonesia telah tumbuh 17 persen dalam dalam sepuluh tahun terakhir. Bahkan, pertumbuhan ini disebut-sebut sebagai yang tertinggi di dunia. Sementara nilai transaksi e-commerce 2018 ini diprediksi akan mencapai Rp 144 triliun.

Di sisi lain, persoalan barang impor ini tengah menjadi perhatian pemerintah karena membuat rupiah semakin melemah. Hari ini saja, kurs rupiah telah menyentuh level Rp 14.800 per dollar Amerika Serikat. Untuk itu, pemerintah akan melakukan seleksi ketat terhadap 900 komoditas impor yang masuk ke Indonesia.

Untuk itu, Gati menambahkan, Kemenperin telah bekerja sama dengan Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibli.com, dan Blanja.com demi memperkuat penetrasi produk lokal di industri e-commerce. Kenyataannya, kata Gati, para pelaku e-commerce ini sebenarnya memiliki rasa kebangsaan dan nasionalime yang tinggi.

Salah satu bentuk keberpihakan pada produk dalam negeri memang telah dilakukan Shopee dengan program Kampus Shopee yang membina hampir 30 ribu pelaku usaha kecil dan menengah dalam negeri. Langkah ini pun, kata Gati, akan segera diikuti oleh marketplace lainnya. "Kalau lihat antusiasme seperti ini, saya yakin tidak sampai 5 tahun angkanya bisa berbalik," ujarnya.

Head of Government Relations Shopee Indonesia, Radityo Triatmojo mengatakan saat ini ada 2 juta lebih pedagang aktif di Shopee. Namun, Shopee belum melakukan validasi detail terhadap jutaan pedagang tersebut, apakah sebagai produsen sekaligus penjual atau hanya reseller yang menjual produk impor dan lokal. Sebab, variabel yang digunakan di Shopee baru sebatas pendapatan pedagang per tahun. "Ada beberapa yang kami tanya, tapi enggak bisa validasi satu per satu," ujarnya.

Radityo mengatakan komitmen Shopee untuk memperkuat produk dalam negeri bukan hanya lewat Kampus Shopee, namun juga lewat kategori Kreasi Nusantara. Di platform khusus yang ada di aplikasi ini, Shopee mengkurasi produk lokal yang dijual. Syarat untuk masuk ke dalam kategori ini adalah produksi dalam negeri atau merek dalam negeri.

Marketing dari Fabelio.com, Nelsen, mengatakan perusahaan telah mulai membuka marketplace e-commerce untuk pelaku usaha kecil dan menengah lokal dalam lima bulan terakhir. Fabelio adalah sebuah marketplace khusus produk furnitur dan rumah tangga. "Jadi yang jual mebel di pinggir jalan misalnya, juga bisa masuk ke kami. Jumlahnya saat ini sudah lebih dari 100 pedagang," kata Nelsen.

Berita terkait

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

1 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

2 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

3 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya