IHSG Dibuka Menguat 0,12 Persen ke Level 5.974,76

Selasa, 4 September 2018 10:49 WIB

Layar pergerakan Index Saham Gabungan di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis 16 Agustus 2018. Sebanyak 149 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah melemah 28,52 poin atau 0,49 persen ke posisi 5.788. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, dibuka menguat sebesar 7,8 poin seiring aksi beli oleh sebagian investor memanfaatkan harga saham yang rendah. IHSG dibuka menguat 7,18 poin atau 0,12 persen menjadi 5.974,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,78 poin atau 0,19 persen menjadi 943,27.

Baca: OJK: Volatilitas Rupiah dan IHSG Relatif Tinggi tapi Sementara

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan sebagian investor yang memanfaatkan pelemahan harga saham pada hari sebelumnya (3/9) dengan mengakumulasi beli menopang IHSG. "IHSG menguat meski relatif terbatas di tengah sentimen yang cenderung negatif," katanya, Selasa, 4 September 2018.

Reza menjelaskan, pergerakan nilai tukar rupiah yang masih rentan mengalami depresiasi terhadap dolar AS dapat membuat inventor menahan transaksi yang lebih agresif. Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan nilai tukar rupiah yang rentan terhadap dolar AS dan kebijakan Presiden AS Donald Trum mengenai perdagangan global dapat menahan pergerakan IHSG. "Sentimen itu masih menjadi perhatian para investor," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 133,06 poin (0,58 persen) ke 22.732,09, indeks Hang Seng menguat 30,71 poin (0,11 persen) ke 27.743,25, dan indeks Strait Times menguat 8,28 poin (0,26 persen) ke posisi 3.215,48.

Sementara itu, Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, memperkirakan kondisi global masih menjadi sentimen pergerakan IHSG hari ini. Sejumlah kondisi global antara lain perang dagang antara AS dengan Cina, krisis Turki dan juga krisis Argentina dan tidak mencapai kesepakatan antara AS dan Kanada.

Advertising
Advertising

Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan menjadi perhatian pasar hari ini. Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran pasar, dan tentunya akan menjadi pertimbangan pelaku pasar akan dampak kondisi tersebut terhadap ketidakpastian perekonomian global dan dalam negeri.

Pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama pejabat bidang ekonomi dan keuangan nasional terkait mengatasi sentimen negatif bagi perekonomian nasional temasuk nilai tukar rupiah diharapkan akan memberikan dampak positif. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pemerintah dan otoritas moneter serta OJK akan saling bersinergi, baik dari sisi pasar surat berharga, portfolio, nilai tukar, dan kemudian dinamika sektor riil seperti ekspor dan impor.

"Secara teknikal, indeks IHSG masih berpotensi terkoreksi dengan support dan resistance di level 5.939-6.011," kata Maximilianus dalam riset harian, Selasa, 4 September 2018. Kemarin, IHSG ditutup terkoreksi 0,85 persen menjadi 5.967.

Baca: Krisis Argentina Bakal Jadi Sentimen Negatif bagi IHSG

Sembilan sektor industri turut mengalami pelemahan di IHSG tersebut. Sektor yang penurunan terbesar pada sektor industri dasar 1,91 persen dan aneka industri 1,79 persen. Sedangkan investor asing melakukan aksi net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp 306,03 miliar.

ANTARA | BISNIS

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

5 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

5 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

5 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

6 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

8 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

8 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

12 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya