Hyundai Minta Insentif Pajak Bangun Pabrik Mobil di Indonesia

Senin, 3 September 2018 20:59 WIB

Hyundai Kona Iron Man Edition. Sumber: auto.ndtv.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company (HMC) bakal membangun pabrik produksi passenger vehicles atau mobil penumpang untuk pasar Indonesia. PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno membenarkan bahwa rencana investasi pembangunan pabrik ini disertai oleh permintaan insentif pajak kepada pemerintah Indonesia sesuai dengan Peraturan Kementerian Keuangan.

Baca juga: Ditjen Pajak Jelaskan Rencana Pantau Media Sosial Wajib Pajak

Tapi dia juga masih enggan merinci soal permintaan insentif pajak seperti apa yang diinginkan pihak Hyundai Korea Selatan. "Iya benar (insentif pajak), tapi masih confidential nih," kata Mukiat saat dihubungi di Jakarta, Senin, 3 September 2018.

Kabar soal rencana investasi Hyundai ini kembali muncul setelah Menteri Koordinator Bidang Perekononian Darmin Nasution hari ini memanggil Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong ke kantornya. Mereka membahas sejumlah isu terkait rencana investasi yang tak tak kunjung menunjukkan perkembangan signifikan ini.

Usai rapat, Airlangga mengatakan pemerintah membuka opsi pemberian insentif pajak kepada produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai. "Bisa tax holiday, tapi sebenarnya itu berlaku untuk semua, tidak eksklusif satu perusahaan saja," kata dia. Adapun Thomas Lembong menolak memberikan komentar.

Saat ini, setidaknya ada dua Peraturan Menteri Keuangan terkait pemberian tax holiday. Dalam PMK Nomor 35 Tahun 2018 disebutkan bahwa minimal investasi senilai Rp 500 miliar otomatis bisa mendapat potongan Pajak Penghasilan (PPh) hingga 100 persen dalam 5 tahun. Sementara dalam PMK Nomor 104 Tahun 2016, disebutkan potongan Pajak Penghasilan yang diperoleh memiliki rentang dari 20 persen sampai 100 persen untuk investasi dengan nilai yang sama, khusus di Kawasan Ekonomi Khusus.

Advertising
Advertising

Di tengah rencana investasi untuk pembangunan pabrik, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) pun terus memasok informasi kepada HMC terkait potential growth dari segmen bisnis yang ingin disasar. "Kami sebagai distributor di Indonesia memang ada diskusi dengan pihak Hyundai Korea," ucap Mukiat.

Hyundai Mobil Indonesia menilai Indonesia masih menjadi pasar yang cukup besar lantaran penetrasi mobil baru 7,9 persen dari total 261 juta penduduk Indonesia. Sementara Wakil Presiden Komisaris PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Jongkie Sugiarto mengatakan baru 87 dari 1000 orang Indonesia yang memiliki mobil. "Malaysia sudah di atas 440 unit per 1000 orang, Thailand sudah 220 unit per 1000 orang," ucapnya.

Menurut Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ini, HMC adalah perusahaan raksasa sehingga merekalah nantinya yang akan memimpin investasi ini, bukan HMI. "Mereka yang punya teknologi, keuangan yang sangat kuat, dan pengalaman yang banyak," ujarnya.

Simak berita lainnya tentang pajak di Tempo.co.

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 jam lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

4 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

6 hari lalu

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

Kejaksaan menetapkan mantan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan, Bambang Prabowo, sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

6 hari lalu

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

Kalangan Chaebol memiliki kekayaan dan pengaruh besar di Korea Selatan. Dinamika kehidupan mereka kerap dijadikan cerita drakor.

Baca Selengkapnya

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

19 hari lalu

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

Dalam rangka semarak Lebaran, Richeese Factory mengeluarkan promo Lebaran Package, sedangkan KFC punya paket KFC Bucket Hampers.

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

20 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

23 hari lalu

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

Para aktivis dan Kpopers menentang Hyundai menggunakan alumunium dari smelter Adaro untuk produksi mobil mereka.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

23 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Uang Pajak Rp 8 Miliar, Mantan Direktur Keuangan dan Bendahara RS Haji Adam Malik Medan Ditahan

26 hari lalu

Dugaan Korupsi Uang Pajak Rp 8 Miliar, Mantan Direktur Keuangan dan Bendahara RS Haji Adam Malik Medan Ditahan

Kejaksaan Negeri Medan menahan dan menetapkan dua mantan pejabat RSUP Adam Malik sebagai tersangka korupsi

Baca Selengkapnya