Sri Mulyani Minta LPEI Bantu Pengusaha Kecil Tingkatkan Ekspor

Selasa, 7 Agustus 2018 15:56 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) memberikan keterangan pers soal penindakan penyelundupan 50.644 botol minuman keras dan peredaran 30 juta batang rokok ilegal di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kamis, 2 Agustus 2018. Dokumentasi Kementerian Keuangan.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia agar membantu para pengusaha kecil dan menengah untuk bisa meningkatkan ekspornya.

Baca: Sri Mulyani: Negara Dirugikan Rp 57 Miliar Akibat Miras Ilegal

"Kami minta LPEI tidak hanya berfokus pada perusahaan mapan yang sudah punya jalur ekspor maupun akses modal," ujar Sri Mulyani di Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai, Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2018.

Menurut Sri Mulyani, LPEI bisa mengombinasikan program untuk membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan program pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMI). Dengan demikian para pelaku UMKM tetap bisa meningkatkan ekspornya.

Keberadaan LPEI, ujar Sri Mulyani, memang dimaksudkan untuk memberikan dukungan kepada para pelaku ekspor dari berbagai kalangan. Dukungan itu bisa berupa pembiayaan ekspor, jasa konsultasi ekspor, hingga asuransi dan jaminan ekspor.

Peningkatan ekspor menjadi salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebab, Sri Mulyani berujar meski pertumbuhan ekonomi triwulan II 2018 menunjukkan kenaikan menjadi 5,27 persen, struktur perekonomian masih perlu diperbaiki.

"Ekspor kita harus terus dipacu," ujar Sri Mulyani. Di samping itu, peningkatan juga diperlukan di sisi investasi, khususnya untuk menaikkan produk yang bisa mensubstitusi impor. Dengan begitu, Sri Mulyani berharap momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terus terjaga.

Selain LPEI, kemudahan-kemudahan yang bisa memacu ekspor juga akan diberikan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai, Beberapa fasilitas yang disiapkan antara lain kawasan berikat dan pusat logistik berikat.

Harapannya fasilitas itu bisa membantu memperbaiki logistik, rantai pasok, dan kecepatan dalam pelaksanaan ekspor. "Juga adanya kepastian dari sisi tarif," kata Sri Mulyani. Selain itu, fasilitas yang akan diberikan adalah kemudahan impor yang berorientasi ekspor.

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

1 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya