Sri Mulyani: Kesenjangan Gender Timbulkan Potential Loss Negara

Kamis, 2 Agustus 2018 15:46 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di acara Viva La Donna. Instagram.com

TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan kesenjangan gender acap kali menimbulkan hilangnya pendapatan suatu negara (potential loss). Hilangnya nilai ekonomi itu, ujar dia, lebih disebabkan oleh entrepreneurship gap.

Baca: Sri Mulyani Kaji Revisi Aturan Tax Refund, Ini Sebabnya

"Biasanya perusahaan yang dimiliki perempuan lebih kecil," ujar Sri Mulyani di Hotel Sheraton, Surabaya, jawa Timur, Kamis, 2 Agustus 2018.

Sri Mulyani berujar perempuan kerap kali sulit mendapat akses ke fasilitas pembiayaan. Malahan, di beberapa negara perempuan masih tidak bisa memiliki aset atas namanya sendiri. "Sehingga dia tidak bisa mengembangkan perusahaannya lebih tinggi lagi," ujar Sri Mulyani.

Baca: Sri Mulyani Sebut Operasi Kilang TPPI Terganjal Warisan Masa Lalu

Advertising
Advertising

Padahal, Sri Mulyani meyakini pemberdayaan perempuan akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian. Selain itu, nilai tambah juga bisa diperoleh dalam bentuk ketahanan ekonomi.

Untuk itu, masyarakat, khususnya wanita, mesti diberi kesempatan untuk berkembang. Mulai dari kesempatan untuk bersekolah, diberi akses kesehatan, hingga dijamin untuk masuk ke pasar tenaga kerja. Persoalan kesetaraan gender, menurut dia sangat relevan, bukan hanya untuk Indonesia namun juga seluruh dunia. "Isu ini bukan hanya berlaku di negara berkembang, tapi juga negara maju."

Sri Mulyani berujar pemerintah tengah berupaya untuk menciptakan kesetaraan gender sejak awal. "Mesti dimulai sejak Pendidikan Anak Usia Dini," ujar dia.

Pemerintah juga mesti memastikan kelompok keluarga miskin tidak mengalami tekanan lagi. Tekanan finansial, ujar Sri Mulyani, kerap kali menyebabkan anak-anak di keluarga tersebut tidak bisa bersekolah. "Khususnya anak perempuan."

Dalam hal ini, pemerintah mengandalkan Program Keluarga Harapan untuk mengantisipasi hal tersebut. Sri Mulyani berujar jumlah keluarga yang ditanggung program tersebut akan ditingkatkan jumlahnya. Adapun tahun ini jumlah oenerima program itu adalah sepuluh juta keluarga.

"Ini untuk menjami bahwa keluarga tidak melakukan excuse bahwa kemiskinan menyebabkan mereka tidak bisa menyekolahkan, biasanya yang tidak boleh sekolah itu anak perempuan, yang diutamakan laki-laki," ujar Sri Mulyani

Berdasarkan proyeksi World Economic Forum Report 2017, Sri Mulyani menyebut persoalan persamaan gender membutuhkan 200 tahun untuk bisa selesai. Sehingga perjalanannya masih sangat lama.

Apalagi, kata Sri Mulyani, kemajuannya pun masih sangat lambat. Berdasarkan data Bank Dunia, kesenjangan gender menyebabkan pendapatan ekonomi hilang rata-rata 15 persen.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

22 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

1 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya