Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laporan semester 1 APBN 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 9 Juli 2018. TEMPO/Friski Riana
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta pegawai di Kemenkeu tidak berada di zona nyaman atau comfort zone. Hal tersebut bertujuan agar Kemenkeu menjadi lebih baik.
"Saya juga meminta agar dilakukan berbagai pembelajaran terkait kebijakan yang sudah dilakukan agar Kementerian Keuangan tidak berada pada zona nyaman (comfort zone). Semua harus ada perbaikan menuju yang lebih baik. Saya minta anda semua bekerja lebih keras lagi," kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resminya @smindrawati, Senin, 30 Juli 2018.
Apabila Kementerian Keuangan menjadi lebih baik, kata Sri Mulyani, Indonesia juga akan menjadi lebih baik. Hal itu disampaikannya saat memimpin rapat program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan periode Semester l 2018 di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta.
Pada kesempatan itu dilaporkan beberapa capaian perkembangan program Reformasi Birokrasi di Kemenkeu, antara lain, program secondment antara Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai, telah disetujuinya Rancangan Undang-undang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) oleh DPR, piloting SAKTI pada satuan kerja di Kementerian Keuangan dan penetapan Standar Biaya Masukan untuk mendorong efisiensi pada Kementerian/Lembaga. Selain itu juga dipaparkan simulasi e-learning melalui Knowledge Management System Kementerian Keuangan.
"Saya memberikan arahan agar persetujuan RUU PNBP oleh DPR dijadikan momentum untuk melakukan review atas tarif PNBP dan dampaknya terhadap pelayanan, pengurangan kemiskinan dan pemerataan sebagai implikasi dari pengesahan RUU PNBP," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu perlu melakukan inovasi kebijakan dan pemikiran untuk mendorong kinerja Kemenkeu menjadi lebih baik lagi. Ia memberikan contoh apa yang harus dilakukan agar Kemenkeu dapat meningkatkan investor dalam negeri sehingga partisipasi investor asing di dalam surat utang (bonds) dapat diturunkan jumlahnya menjadi separuh dari yang sekarang ada.
"Kalau perlu, kita blusukan untuk melihat siapa yang punya uang sekaligus merumuskan strategi untuk dapat membuat investor lokal tertarik berinvestasi pada Surat Utang Negara (SUN)," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.