Ini Awal Mula Startup Belajar Bahasa Asing 'Bahaso' Lahir

Sabtu, 28 Juli 2018 12:45 WIB

Tak perlu ke luar rumah jika cuma ingin pintar berbahasa Inggris, cukup unduh aplikasi startup Bahaso lewat telepon seluler, metode pengajaran bahasa asing pun bisa diakses.

TEMPO.CO, JAKARTA - Tyovan Ari Widagdo mempunyai cerita unik sebelum menciptakan startup belajar bahas asing bernama Bahaso. Delapan tahun yang lalu, menjadi salah satu moment titik balik penting bagi Tyovan. Pria asal Wonosobo tersebut, “panas dingin” ketika akan bertemu investor asal Jepang untuk menjajakan bisnis bersama.

Baca: Ini Persiapan Bekraf Agar Startup Segera Listing di Bursa Efek

“Saya nyerah deh sama yang namannya Bahasa Inggris. Bisa ngerti orang ngomong tapi harus gagap-gagap menimpali ,” kelakar Tyovan ketika ditemui di Bilangan Senayan, Kamis 26 Juli 2018

Meski penjajakan bisnis dengan investor Jepang tersebut berjalan mulus, Tyovan sadar kemampuan Bahasa Inggrisnya harus terus diasah dengan mengambil kursus bahasa inggris di yang cukup ternama di Jakarta. Namun kursus tak berlangsung lama, bagi dirinya yang sedang berkuliah dan mengembangkan bisnis solusi digital, mengunjungi tempat kursus amat menyita waktu.

Advertising
Advertising

“Orang kerja atau kuliah baru beres sore, dipotong istirahat maghrib dan perjalanan bisa abisin waktu dua jam lebih,” ujarnya. Karena itulah dia mendirikan perusahaan startup belajar bahasa asing bernama Bahaso. Platform yang diciptakan Tyovan bersama rekan sejawatnya di Universitas Bina Nusantara Darwin bisa memudahkan masyarakat belajar di mana saja dan kapan saja.

Bahaso menyediakan layanan belajar Bahasa Inggris. Pengguna Bahaso bisa mendapat berbagai pembelajaran bahasa inggris dari mulai metode membaca (reading), mendengar (listening), menulis (writing), dan berbicara (speaking). Tingkat kesulitan pembelajaran bagi pengguna juga bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan.

“Ide kami sebenarnya simple saja meningkatkan akses belajar secara online,” ujar pria yang masih terasa logat medoknya tersebut. Tapi, ujar Tyovan, bukan berarti konten pembelajaran dibuat asal-asalan. Dia pun secara resmi menggandeng Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Indonesia sebagai rekan resmi pengembangan dan penyediaan konten belajar.

“Jadi kalau pengguna sudah lulus les, dapat sertifikat resmi dari UI,” kata dia. Sertifikat tersebut bisa dijadikan rujukan untuk syarat berbagai administrasi seperti penerimaan karyawan baik swasta atau negeri. Untuk kebutuhan khusus seperti sertifikasi IELTS bisa disediakan. Untuk memupuk kepercayaan, Tyovan mengatakan modul dan metode pembelajaran disokong oleh ahli bahasa dan linguistik dari Universitas Indonesia.

Bagi pengguna yang berminat menggunakan layanan Bahaso, cukup dengan mendaftarkan diri di situr atau aplikasi. Sebelum mendapat materi belajar, Bahaso akan meminta daftar diri dan kebutuhan materi yang diinginkan pengguna. Ihwal urusan tarif, Tyovan mengatakan harga mulai dari Rp 100 ribu per bulan untuk kelas regular. Adapun kelas persiapan IELTS pengguna dipungut Rp 1 juta per bulan. “Kalau kelas IELTS lebih intensif dan kelasnya khusus cuma diisi 7 peserta,” ujar Tyovan.

Tiga tahun berjalan, sudah ada lebih dari 400 ribu peserta didik di Bahaso. Penggunanya pun terdiri dari berbagai kalangan dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja. Penyesuaian kurikulum yang tak memperbanyak hapalan dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna inilah yang jadi salah satu kekhususan unik Bahaso. Selain belajaar secara daring, Bahaso juga menjajakan pemberian pelatihan bahasa Inggris offline di perusahaan dan instansi pemerintah.

Baca: 2018, Pemerintah Targetkan 20 IKM Jadi Startup

“Pernah suatu saat ada rombongan polisi datang ke kantor, kirain kita ada masalah tidak tahunya markas besar mau kerja sama kasih les ke anggotanya,” kata Tyovan. Meski sudah moncer, bukan berarti Bahaso tak memiliki masalah. Tyovan bercerita waktu pertama kali menjajaki perusahannya ini sempat diragukan oleh berbagai pihak, semisal kampusnya sendiri. Bukan tanpa alasan, konsep yang melandasi tugas akhir skripsinya ini juga sebenarnya mendapat nilai C.

Ke depannya, Tyovan dan timnya yang berjumlah 22 orang tersebut bakal menyediakan materi bahasa asing lainnya. Bahasa Mandarin rencananya bakal segera bisa digunakan pengguna dalam waktu dekat. Adapun Bahasa Prancis direncanakan online Februari tahun depan. “Bahasa daerah juga mau kami usahakan bisa dipelajari,” katanya.

Tyovan optimistis startup yang disokong pendanaan pra series oleh PT Telkom ini bisa menarik lebih banyak minat masyarakat. Dia meyakini betul anggapan mempelajari Bahasa Asing itu bisa meningkatkan rezeki seseorang. Walhasil dia bisa yakin banting setir dari perusahaan sebelumnya meski sudah sampai menyediakan layanan komunikasi dan koordinasi yang dipakai di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Ya tapi saya tidak menjamin 100 persen pengguna jadi mirip orang Amerika, saya saja masih medok-medok ngomong Inggrisnya,” kata Tyovan. Dekan Fakultas Ilmu Budaya UI Adrianus Waworuntu mengatakan tertarik bekerja sama karena konsep yang ditawarkan Bahaso cukup unik bagi kalangan akademisi. “Yang penting bisa terbukti berguna bagi masyarakat,” kata Adrianus.

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

7 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Tips Raih Nilai TOEFL 500 Agar Lulus Rekrutmen Kerja

7 hari lalu

Tips Raih Nilai TOEFL 500 Agar Lulus Rekrutmen Kerja

Skor TOEFL yang tinggi menjadi syarat dalam rekrutmen sejumlah perusahaan. Bagaimana tips untuk mencapainya?

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

9 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

9 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya