Di DPR, Sri Mulyani Beberkan Pertumbuhan Ekonomi Hingga Rupiah

Selasa, 17 Juli 2018 18:19 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) berjabat tangan dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri) seusai rapat paripurna ke-30 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018. Rapat paripurna tersebut mengagendakan penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Pembicaraan RAPBN 2019 dan RKP 2019 oleh Banggar DPR. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan capaian semester I Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 kepada Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi semester I 2018 akan berada pada 5,1 persen.

Baca: Kemiskinan 9,82 Persen, Sri Mulyani: First Time in History

"Pertumbuhan ekonomi 51 persen terutama didukung oleh peningkatan investasi dan perdagangan internasional," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja Banggar DPR soal ekonomi makro semester I dan proyeksi asumsi ekonomi makro semester II, Selasa, 17 Juli 2018.

Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi semester II akan mancapai 5,3 persen. Dengan begitu, secara tahunan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,2 persen. Hal tersebut menunjukkan penurunan dari target 2018 yang sebesar 5,4 persen.

Menkeu juga menyampaikan inflasi pada semester I 2018 mencapai 3,1 persen, sedangkan di semester II inflasi akan berkisar 3,5 persen. Secara tahunan, inflasi akan mencapai 3,5 persen atau sesuai dengan target APBN 2018.

Pada kondisk ekonomi makro semester I 2018, seperti rupiah rata-rata berada di angka Rp 13.746 per dolar Amerika Serikat. Untuk semester II Sri Mulyani memperkirakan rupiah akan mencapai rata-rata Rp 14.200 per dolar AS.

Advertising
Advertising

"Dengan begitu proyeksi atau outlook hingga akhir tahun rata-rata mencapai Rp 13.973 per dolar AS. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan target APBN sebesar Rp 13.400 per dolar AS," ujar Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani pada semester I suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) sebesar 4,3 persen, sedangkan pada semester II diprediksi akan meningkat menjadi 5,6 persen. Hal tersebut membuat akumulasi suku bunga SPN secara tahunan akan mencapai 5,0 persen atau lebih rendah dibandingkan target APBN sebesar 5,2 persen.

Pemerintah juga menyampaikan soal harga minyak yang lebih tinggi dari target harga di APBN 2018. Harga minyak pada semester I 2018, rata rata mencapai 67 dolar per barel. "Untuk proyeksi semester II kami perkirakan berada pada angka 73 dolar per barel. Sehingga hingga akhir tahun mencapai 70 dolar per barel," katanya. Harga minyak itu lebih tinggi dari pada target APBN sebesar 48 dolar per barel.

Lifting minyak rata rata pada semester I mencapai masing masing 758 ribu barel per hari. Sedangkan proyeksi pada semester II 792 ribu barel per hari. Dengan begitu pada akhir tahun akan berada pada 775 ribu barel per hari. Hal tersebut di bawah target sebesar 800 ribu barel per hari.

Baca: Dorong Penerimaan Negara, Ini Cara Sri Mulyani Genjot Rasio Pajak

Sedangkan pada lifting gas pada semester satu rata-rata sebesar 1.146.000 barel per hari. Pada semester rata-rata II 1.086.000 barel per hari. Sehingga pada akhir tahun akan mencapai rata-rata sebesar 1.116.000 barel per hari. "Keseluruhan outlook lifting minyak dan migas berada di bawah target," ujar Sri Mulyani.

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

11 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

15 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

18 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya