2018, Tiga Kawasan Industri Baru Ditargetkan Rampung Dibangun

Rabu, 27 Juni 2018 14:34 WIB

PT Unilever Oleochemical Indonesia yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara. Pabrik ini didesain untuk mengolah 165.000 ton Crude Palm Kernel Oil (CPKO) per tahun dan menghasilkan 206.000 ton produk oleochemicals per tahun. TEMPO/Pingit Aria

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian menargetkan merampungkan pembangunan tiga kawasan industri pada 2018. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan saat ini sepuluh kawasan industri baru sudah beroperasi.

"Tiga kawasan industri baru yang akan beroperasi tahun ini, yaitu kawasan industri Lhokseumawe di Aceh, kawasan industri Wilmar di Serang, dan kawasan industri Tanjung Buton di Riau. Jadi, tahun 2018 ada 13 kawasan,” kata Putu dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 27 Juni 2018.

BACA: Industri Manufaktur Diprediksi Bakal Bergairah Usai Libur Lebaran

Selain tiga kawasan itu, sepuluh kawasan yang telah beroperasi antara lain KI Morowali, Sulawesi Tengah; KI atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara; KI Bantaeng, Sulawesi Selatan; KI JIIPE Gresik, Jawa Timur; dan KI Kendal, Jawa Tengah. Selanjutnya, KI Dumai, Riau; KI Konawe, Sulawesi Tenggara; KI/KEK Palu, Sulawesi Tengah; KI/KEK Bitung, Sulawesi Utara; dan KI Ketapang, Kalimantan Barat. Sebanyak 13 kawasan industri itu ditargetkan dapat menarik investasi senilai Rp 250,7 triliun.

Pada 2019, pemerintah menargetkan lima kawasan industri bakal dibangun. Artinya, target kami sudah tercapai. Jadi, nanti tahun 2019 sudah ada 18 kawasan industri baru yang beroperasi,” ujar Putu. Guna mempercepat pengembangan kawasan industri, menurutnya, perlu adanya insentif nonfiskal dan kemudahan perizinan investasi di kawasan industri.

Advertising
Advertising

BACA:Menperin: Penguatan Dolar Untungkan Industri Kecil

Saat ini, Kemenperin juga fokus untuk menarik para pelaku industri agar menanamkan modalnya di sejumlah kawasan industri tersebut. “Kalau hanya kawasan saja, tidak ada isinya, buat apa? Untuk itu, investasi industri yang harus juga kami dorong,” kata Putu.

Di samping itu, Menteri perindustrian Airlangga Hartarto menginginkan pengembangan kawasan industri, misalnya seperti di wilayah Bekasi Selatan, dapat direplikasi untuk 100 wilayah lainnya di Indonesia. Contohnya kawasan industri Jababeka yang terbukti mampu memperlihatkan multiplier effect dari aktivitas industrialisasi dapat berkontribusi signifikan terhadap Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB).

BACA:Menteri Airlangga Hartarto: Industri Pengolahan Tumbuh 4,5 Persen

“Dengan satu juta orang lapangan pekerjaan yang berhasil diciptakan di kawasan industri tersebut, GDP-nya dari seluruh pabrik lebih dari US D35 miliar per tahun atau GDP-nya per kapita sebesar USD 35 ribu,” kata Airlangga.

Capaian tersebut, menurut Menperin, sesuai dengan visi emas Indonesia tahun 2045. “Target kita, rata-rata GDP per kapita Indonesia bisa USD 35 ribu,” imbuhnya. Oleh karena itu, pengembangan kawasan industri juga merupakan salah satu strategi dalam mengimplementasikan revolusi industri 4.0.

Baca berita tentang Industri lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

10 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

17 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

22 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

28 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

31 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

38 hari lalu

Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

Zulhas memimpin pemusnahan barang impor ilegal yang didapat dari pengawasan post border. Adapun total nominal barang itu mencapai Rp 9,3 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

40 hari lalu

Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan industri knalpot aftermarket punya potensi ekonomi besar.

Baca Selengkapnya

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

43 hari lalu

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.

Baca Selengkapnya