TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan industri pengolahan pada triwulan I 2018 sebesar 4,50 persen, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di angka 4,28 persen.
“Pertumbuhan tersebut karena didukung dari peningkatan produksi, baik di sektor skala besar maupun industri kecil dan menengah,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 13 Mei 2018.
Baca juga: Menperin: Perpres Tenaga Kerja Asing Perbaiki Iklim Investasi
Airlangga menuturkan pada periode triwulan I 2018, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri mesin dan perlengkapan sebesar 14,98 persen. Capaian tersebut, kata dia, sejalan dengan peningkatan kinerja bisnis mesin konstruksi dan pertambangan sebagai dampak dari peningkatan aktivitas kedua lapangan usaha tersebut.
Untuk industri makanan, tumbuh hingga 13,01 persen. Selain didorong peningkatan produksi minyak kelapa sawit, momentum menghadapi Ramadan menjadi salah satu stimulus dalam memacu produktivitas di industri makanan. “Dengan daya beli masyarakat yang terus berangsur membaik, industri jadi semakin optimistis untuk menggenjot produksinya,” ujar Airlangga.
Menurut Airlangga, sektor manufaktur yang kinerjanya di atas PDB nasional, antara lain industri alat angkutan tumbuh 11,30 persen, industri pakaian jadi 10,9 persen, industri logam dasar 9,94 persen, serta industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional 7,36 persen.
Airlangga bertekad memacu pertumbuhan industri manufaktur. Di mana aktivitas sektor pengolahan konsisten membawa efek berganda bagi perekonomian nasional seperti peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, serta penerimaan devisa dari ekspor.
Guna lebih mendongkrak produktivitas dan daya saing industri saat ini, Airlangga menyampaikan, langkah-langkah strategis yang telah dijalankan Kemenperin di antaranya adalah memacu kompetensi SDM industri melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Kemudian, kami mendorong industri untuk melaksanakan kegiatan litbang dan menerapkan teknologi terkini agar dapat menciptakan inovasi,” kata Airlangga Hartarto.