Rizal Ramli Tuding Garuda Indonesia Jadi Bancakan Politik

Selasa, 26 Juni 2018 16:14 WIB

Kapten pilot wanita pertama Garuda Indonesia, Ida Fiqriah (kiri) bersama Co pilotnya sebelum melakukan penerbangan khusus Hari Kartini dengan tema 'Kartini Flight' di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Sabtu, 21 April 2018. (TEMPO/Yatti Febri Ningsih).

TEMPO.CO, Jakarta - Rizal Ramli mendadak menyampaikan pernyataan soal dugaan mismanajemen di tubuh perusahaan negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Berbagai tudingan disampaikan Rizal Ramli yang pernah menjabat sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di bawah Presiden Joko Widodo. Tudingan itu mulai dari kerugian perusahaan selama tiga tahun terakhir hingga indikasi adanya permainan dalam pembelian logistik.

"Sejauh ini BUMN digunakan sebagai alat mobilisasi dana, politik dan bancakan," kata Rizal Ramli dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 25 Juni 2018. "Kasus pada Garuda adalah contoh dari mismanajemen dan ketidakmampuan, ketidakprofesionalan Menteri BUMN," kata dia.

Baca juga: Luhut Sebut Belum Ada Rencana Rombak Direksi Garuda Indonesia

Garuda Indonesia saat ini memang tengah didera sejumlah masalah. Persoalannya mulai dari keuangan perusahaan yang terus memerah dalam beberapa tahun terakhir hingga konflik industrial dengan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) yang berujung pada ancaman mogok pada pekan kedua Juli 2018.

Menurut Rizal Ramli, setidaknya ada enam masalah utama di tubuh Garuda Indonesia. Pertama, Garuda menderita kerugian dalam tiga tahun terakhir. Nilainya berturut-turut yaitu US$ 399,3 juta tahun 2014, US$ 213,4 juta di tahun 2017, dan perkiraannya US$ 256 juta pada tahun ini.

Baca juga: Urus Masalah Garuda Indonesia, Luhut: Saya Tidak Kurang Kerjaan

Kedua pengangkatan delapan direksi Garuda tidak berlandaskan kompetensi, tapi hanya akomodasi politik. Ketiga, manajemen Garuda Indonesia tidak berani mengambil keputusan untuk pembatalan pembelian pesawat-pesawat yang tidak diperlukan.

Bahkan, kata Rizal Ramli, pada bulan Juli 2015, Garuda memiliki masalah karena membeli pesawat secara ugal-ugalan dan mark up. "Kemudian terbukti di KPK untuk jenis pesawat bombardier dan air bus A380," kata Rizal.

Advertising
Advertising

Keempat, penerbangan dan rute manajemen payah. Kelima, permainan dan patgulipat di Garuda dalam pembelian logisitik. Lalu terakhir, strategi pemasaran Garuda yang amburadul karena mencapurkan premium airline dengan strategi low cost carrier, seperti Citilink. "Padahal Garuda disegani karena reputasi, safety yang tinggi, dan memiliki kualitas pelayanan terbaik di dunia."

Namun tudingan itu dibantah oleh Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono. "Garuda Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan dan komitmen peningkatan kinerja operasional yang disampaikan oleh Bapak Rizal Ramli," demikian kata Hengki dalam keterangannya, Senin, 25 Juni 2018.

Hengki membantah, jumlah direksi merupakan hasil akomodasi politik. Menurut dia, struktur manajemen saat ini sebenarnya menyeleraskan dengan tren dan volume bisnis perusahaan yang terus berkembang. Soal dugaan mark up, Hengki mengklarifikasi bahwa Garuda Indonesia tidak pernah mengagendakan pengadaan pesawat Airbus A380.

Ia membenarkan perusahaan menderita kerugian dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, perbaikan telah dilakukan secara kontinyu. Pada kuartal pertama 2018, Garuda Indonesia berhasil menekan kerugian maskapai hingga sebesar 36,5 persen menjadi US$ 64,3 juta atau setara Rp 86,8 miliar (Kurs Rp 13.500). Capaian Garuda Indonesia ini lebih baik dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar US$ 101,2 juta atau sekitar Rp 136 miliar.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

7 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

9 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

14 hari lalu

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.

Baca Selengkapnya