Larangan Terbang ke Uni Eropa Dicabut, Kadin: Pariwisata Tumbuh

Minggu, 17 Juni 2018 12:09 WIB

Dua pramugari maskapai Citilink Indonesia dengan menggunakan seragam baru sebelum mengikuti penerbangan perdana seragam baru Citilink Indonesia rute Jakarta-Surabaya di Bandara Internsional Soekarno-Hatta, Tangerang, 14 Mei 2018. Dua seragam baru ini resmi dikenakan pada seluruh penerbangan Citilink. ANTARA/Aprillio Akbar.

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Uni Eropa mencabut larangan terbang bagi maskapai penerbangan Indonesia pada tanggal 14 Juni 2018 dinilai tak hanya memberi dampak positif bagi industri penerbangan Indonesia. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan pencabutan larangan terbang tersebut akan meningkatkan sektor pariwisata.

Hal tersebut, kata Rosan, akan mampu menambah rute connectivity. "Dan diharapkan juga dapat meningkatkan sektor pariwisata karena akan ada direct flight," kata dia di rumahnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 16 Juni 2018. "Tentunya kami senang, itu kan bukti ya bahwa kita sudah diterima untuk penerbangan ke Eropa dan tentunya itu akan ada dampaknya."

Baca: Uni Eropa Puas pada Standar Keselamatan Penerbangan Indonesia

Rosan mengaku telah melakukan pembicaraan dengan Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury terkait pencabutan larangan tersebut. Dari pembicaraan tersebut, ia menuturkan akan ada kemungkinan penerbangan secara langsung ke Paris. "Saya ngobrol dengan Direktur Garuda juga, mau ada rencana penerbangan ke Paris dia bilang," ucap Rosan.

Sebelumnya, Uni Eropa resmi mengeluarkan Indonesia dari EU Flight Safety List, daftar bagi maskapai yang masih memiliki masalah soal keamanan penerbangannya. Kebijakan Uni Eropa ini sebenarnya telah dimulai pada2009, 2011 dan 2016. Namun, upaya mengeluarkan penerbangan Indonesia baru sebatas 7 maskapai saja.

Baca: Luhut Panjaitan dan Dubes Uni Eropa Bertemu, Bahas Larangan Sawit Indonesia

Di tengah proses ini, Uni Eropa pun melaksanakan EU Assessment Visit ke Indonesia pada 12-21 Maret 2018. Hasil evaluasi menyeluruh tersebut kemudian dibahas dalam pertemuan Air Safety Committee di Brussel, Belgia, pada 30 Mei 2018. Setelah pertemuan ini, barulah pencabutan larangan akhirnya diterbitkan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap, pencabutan larangan terbang dari Uni Eropa ini bisa diikuti dengan datangnya investasi ke Indonesia. Sebab, seiring dengan pencabutan ini, ada berita gembira karena tiga maskapai Indonesia mendapat kenaikan level. "Bintangnya naik, Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air itu kalau gak salah dari bintang 3 jadi bintang 7," ujarnya.

Berita terkait

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

49 menit lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

4 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

6 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

7 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

10 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

17 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

18 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

21 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

1 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

2 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya