Sri Mulyani Akui Penyaluran Transfer Dana Desa Melambat

Jumat, 18 Mei 2018 12:23 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan usai menyerahkan piagam penghargaan Wajib Pajak kepada di Gedung Radjiman Wedyodiningrat, Jakarta, 13 Maret 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) atau dana desa hingga akhir April 2018 tumbuh lebih lambat daripada tahun sebelumnya di periode yang sama.

Hal tersebut disebabkan oleh perbaikan tata kelola transfer ke daerah berkaitan dengan terjadinya kasus korupsi yang menyeret salah satu mantan pejabat Kementerian Keuangan, Yaya Purnomo, beberapa waktu lalu.

"Ini terkait kejadian-kejadian korupsi kemarin. Jadi kami harus memastikan agar transfer dana desa ini bermanfaat dan tepat. Sehingga ada pelambatan di TKDD," ujar Sri Mulyani di kantornya, Kamis, 17 Mei 2018.

Baca: Sri Mulyani: Pemerintah Kucurkan Rp 39 T untuk Subsidi Energi

Berdasarkan data Kementerian Keuangan sampai akhir April 2018, realisasi penyaluran TKDD adalah Rp 251,93 triliun atau 32,88 persen dari pagu alokasi TKDD dalam APBN 2018 sebesar Rp 766,16 triliun.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani menyebutkan realisasi penyaluran TKD tersebut tidak secepat yang diharapkan. Sebab, realisasi tersebut Rp13,5 triliun lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi TKDD pada periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 265,43 triliun atau 34,6 persen dari pagu alokasi TKDD.

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Boediarso Teguh Widodo mengatakan, dari sisi dana desa sendiri, angkanya terus bertambah. Hingga 16 Mei 2018, dana desa sudah mengalami pertumbuhan mencapai Rp 16,7 triliun atau 27,8 persen. Namun memang ada beberapa faktor yang menyebabkan lambatnya penyaluran dana desa dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).

Menurut pria yang juga atasan Yaya Purnomo sewaktu menjabat dulu itu, masih banyak daerah yang belum memenuhi persyaratan, seperti penerapan peraturan bupati dan wali kota tentang tata cara pembagian dan penetapan rincian dana desa. "Untuk itu, kami sudah memanggil semua bupati dan wali kota, yaitu 434 wali kota, ke Jakarta, kemarin (16 Mei 2018). Dana desa tahap satu sudah 100 persen tersalurkan sebesar Rp 12 triliun," ujar Boediarso.

Sementara itu, untuk dana desa tahap dua, yang terealisasi baru Rp 4,68 triliun dari target Rp 24 triliun. "Kami optimistis, hingga akhir semester pertama nanti, paling tidak sudah 60 persen dari total pagu dapat tersalurkan seluruhnya ke RKUD (sebesar Rp 36 triliun)," ujar Boediarso memberikan penjelasan lebih rinci dari pernyataan Menteri Sri Mulyani sebelumnya.

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

9 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

13 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

16 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya