JK Minta BI Intervensi Agar Kurs Rupiah Tak Jeblok Mendadak

Selasa, 8 Mei 2018 16:55 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Rapat Kerja Pemerintah Percepatan Pelaksanaan Berusaha di Daerah di Jakarta, 28 Maret 2018. Rapat kerja dihadiri oleh Bupati, Walikota dan Ketua DPRD seluruh Indonesia. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar Bank Indonesia atau BI melakukan intervensi di pasar uang agar kurs rupiah tak tiba-tiba melemah secara drastis. Pemerintah, kata JK, akan mendukung langkah yang diambil bank sentral agar rupiah tak bergejolak.

Pernyataan JK merespons tembusnya nilai tukar rupiah ke level Rp 14 ribu per dolar AS hari ini. Kurs tengah BI mencatat saat ini rupiah ada di Rp 14.043 per dolar AS.

Baca: Ekonom Prediksi Cadangan Devisa Tergerus Akibat Pelemahan Rupiah

"Bank Indonesia bisa intervensi sehingga jangan tiba-tiba terlalu naik, kalau naik pelan-pelan, dan juga kemudian sekitar 14 ribu," kata JK di kantornya, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018. "Itu tugas BI dan pemerintah sepakat."

JK menuturkan pelemahan rupiah terjadi karena dipengaruhi ekonomi dunia, khususnya di Amerika. Dolar Amerika yang menguat pada akhirnya menekan pergerakan rupiah untuk menguat.

Advertising
Advertising

Meski begitu, JK menilai pelemahan rupiah dapat menyebabkan kenaikan harga bahan baku barang impor. Namun kondisi tersebut dapat diatasi dengan mendorong produksi dalam negeri.

Pelemahan rupiah tak selalu membawa dampak negatif. JK mencontohkan perekonomian Cina. "Jangan lupa, kemajuan Cina juga dengan kebijakan melemahkan Yuan," ujarnya. Di sisi lain, pelemahan rupiah membawa dampak positif bagi pengusaha ekspor karena berpotensi dapat penghasilan lebih banyak.

Sebelumnya ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, memperkirakan pelemahan rupiah bakal menggerus cadangan devisa. Adapun cadangan devisa Indonesia per April 2018 tergerus menjadi US$ 123 miliar atau tergerus sekitar US$ 3 miliar dari bulan lalu yang berjumlah US$ 126 miliar.

Bhima mengatakan hal ini tidak bisa terus-menerus dibiarkan. "Cadev pastinya akan terus tergerus untuk stabilitas nilai tukar. Bank Indonesia tidak bisa mengandalkan cadev sebagai satu-satunya instrumen untuk stabilitas nilai tukar rupiah,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa, 8 Mei 2018.

DEWI NURITA

Berita terkait

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

2 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

4 jam lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

16 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

1 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

2 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

3 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

5 hari lalu

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah, partai politik dalam PLO. Ini profil kedua kelompok itu.

Baca Selengkapnya