Subsidi BBM Berisiko Naik, Kenapa Sri Mulyani Tak Ajukan APBNP

Senin, 7 Mei 2018 18:26 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan hingga kini tidak ada pembahasan tentang rencana untuk melakukan Anggaran Pendapatan dan Penerimaan Negara Perubahan (APBNP) 2018 akibat risiko lonjakan subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Saya ingin tegaskan bahwa pembicaraan mengenai APBN-P itu belum atau tidak ada," katanya, di Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.

Sri Mulyani juga menyatakan bahwa pihaknya pada dasarnya tidak pernah merencanakan mengajukan APBNP 2018. "Karena kami memang tidak merencanakan untuk melakukan APBN-P 2018," tuturnya.

Baca: Subsidi BBM Ditambah Rp 10 T, Darmin Pastikan Ajukan APBNP 2018

Meski begitu, Sri Mulyani masih belum memberikan tanggapan dan penyebab lebih detail mengenai hal tersebut. Pernyataan itu merespons simpang siur soal perubahan APBN-P 2018 akibat melonjaknya harga minyak dunia dan pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS serta konsekuensinya terhadap subsidi BBM dalam anggaran pemerintah.

Sebagai gambaran, pemerintah mematok asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) di APBN 2018 sebesar US$ 48 per barel, namun realisasinya naik hingga kisaran US$ 55-60 per barel. Di sisi lain, asumsi nilai tukar rupiah Rp 13.400 per dolar AS, tapi belakangan kurs rupiah loyo hingga pernah menembus Rp 14 ribu per dolar AS.

Advertising
Advertising

Sebelumnya bahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pemerintah bakal mengajukan APBNP 2018 guna menambal beban subsidi BBM dengan anggaran sekitar Rp 10 triliun. "Ini usulan Menteri Keuangan (Menkeu), apalagi skemanya kalau bukan APBN-P. Anggarannya sekitar itu, Rp 10 triliun," kata Darmin, Jumat malam, 4 Mei 2018.

Sebelumnya dalam rapat koordinasi terkait BBM pada Rabu lalu telah didiskusikan upaya agar PT Pertamina dapat menjalankan tugas barunya menyalurkan premium dan solar bukan hanya di luar Jawa tapi juga di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali). Dengan begitu, beban yang lebih berat pada PT Pertamina pasti akan menjadi konsekuensi.

Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, APBN-P sebenarnya sangat diperlukan, terlebih untuk menambah belanja subsidi BBM, yang harganya diatur oleh pemerintah. "Seharusnya memang APBNP, ini konsekuensi dari harga BBM yan dipertahankan," katanya.

Selain itu, pemerintah punya rencana untuk menambah kewajiban PT Pertamina menyalurkan premium dan solar di Jawa, Makasar dan Bali. Menurut Lana, APBNP merupakan hal yang lumrah.

Lana juga menilai pemerintah tidak perlu resah dengan defisit anggaran yang membengkak akibat dari penambahan anggaran belanja subsidi tersebut. "Berdasarkan pengalaman yang dulu dulu, defisit (anggaran) selalu bisa ditekan di bawah 3 persen, sesuai dengan aturan UU APBN," ujar Lana.

Tak hanya itu, menurut Lana, penambahan belanja subsidi di APBNP masih diperlukan karena daya beli masyarakat yang masih belum membaik. "Daya beli kita masih belum stabil, jadi subsidi itu perlu," katanya. Soal saya beli masyarakat ini salah satunya terlihat dari data BPS soal pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal I tahun 2018 mencapai 4,95 persen, atau tidak berbeda jauh dengan periode sama tahun lalu 4,94 persen.

BISNIS

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya