80 Investasi Sektor Kelautan di Bangka Belitung Terhambat
Reporter
Servio Maranda (Kontributor)
Editor
Martha Warta
Jumat, 4 Mei 2018 19:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Belum jelasnya penyelesaian Rancangan Peraturan Daerah (Raoerda) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung justru menjadi masalah baru. Saat ini puluhan investasi yang akan masuk untuk menggerakkan sektor kelautan Bangka Belitung mengalami penundaan.
"Ada 80 lebih perizinan investasi baru sektor kelautan yang tertunda dan belum bisa berjalan akibat belum selesainya raperda RZWP3K. Ini mengganggu kita karena 80 persen wilayah Bangka Belitung adalah laut," ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan Berusaha Bangka Belitung Yan Megawandi kepada wartawan, Jumat, 4 Mei 2018.
Baca: BKPM: Sektor Konstruksi Penyokong Investasi Terbesar Q1 2018
Menurut Yan, banyak permasalahan yang kompleks hingga membuat Pemprov Bangka Belitung belum juga menyelesaikan raperda RZWP3K. Namun, dia, belum bersedia menguraikan masalah tersebut satu per satu.
"Yang terasa adalah soal investasi. Apalagi Undang-Undang nomor 1 tahun 2014 sudah mengamanatkan bahwa penggunaan ruang laut baru bisa dilakukan jika RZWP3K tersebut selesai. Tapi ini untuk perizinan baru saja. Yang lama tetap bisa berjalan," ujar dia.
Yan menuturkan pihaknya juga masih mengkonfirmasikan ke pemerintah pusat terkait penetapan Bangka Belitung sebagai daerah strategis cadangan timah nasional. Hal tersebut, kata dia, menjadi persoalan pokok karena pihak Pemprov Bangka Belitung yang memiliki kewenangan wajib memberi ruang.
"Kewenangan otonomi harus diikat dengan NKRI. Jadi kita perlu tanyakan juga ke pusat. Kalau benar sebagai daerah cadangan timah nasional, perlu kita berikan ruang. Tapi kalau tidak, RZWP3K tinggal kita lanjutkan," ujar dia.
Yan menambahkan Pemprov Bangka Belitung masih tetap berupaya menyelesaikan pokok persoalan yang menghambat investasi. Pihaknya, kata dia, akan melibatkan seluruh stakeholder terkait agar investasi bisa masuk dan berjalan dengan lancar.
"Kalau ada masalah harus kita cari solusi karena ini berkaitan dengan penambahan lapangan pekerjaan," ujar dia.
Baca berita tentang investasi lainnya di Tempo.co.