TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM mencatat realisasi investasi kuartal pertama 2018 sebesar Rp 185,3 triliun, yang terdiri atas penanaman modal asing di Indonesia (PMA) Rp 97 triliun serta penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 76,4 triliun. Konstruksi menjadi sektor usaha penyokong terbesar realisasi investasi PMDN.
"Realisasi investasi di sektor konstruksi mencapai Rp 13 triliun," ujar Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis di kantornya, Senin, 30 April 2018.
Setelah konstruksi, sektor usaha PMDN terbesar diikuti tanaman pangan dan perkebunan Rp 10,4 triliun; transportasi, gudang, dan telekomunikasi menyumbang Rp 10,3 triliun; industri makanan Rp 9,6 triliun; serta listrik, gas, dan air menyokong realisasi investasi Rp 7,8 triliun.
Simak: BKPM: Investasi E-Commerce Sulit Didata
"Apabila seluruh sektor industri digabung, maka industri memberikan kontribusi sebesar Rp 21,4 triliun atau 28 persen dari total PMDN," kata Azhar.
Lima besar realisasi investasi PMDN berdasarkan lokasi proyek yang terbesar ada di Jawa Tengah Rp 103 triliun, kemudian DKI Jakarta Rp 8,8 triliun, Kalimantan Tengah Rp 7,1 triliun, Jawa Barat Rp 6,7 triliun, dan Jawa Timur Rp 6,2 triliun.
Sementara itu, lima besar realisasi investasi PMA berdasarkan sektor usaha adalah perumahan, kawasan industri, dan perkantoran US$ 1,9 miliar; industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik US$ 1,4 miliar; listrik, gas, dan air US$ 0,9 miliar; pertambangan US$ 0,6 miliar, serta tanaman pangan dan pertanian US$ 0,6 miliar.
"Apabila seluruh sektor industri digabung, maka terlihat industri memberikan kontribusi sebesar US$ 3,1 miliar atau 38,0 persen dari total PMA," ucap Azhar.
Lima besar realisasi investasi PMA berdasarkan lokasi proyek adalah Jawa Barat sebesar US$ 2,3 miliar, DKI Jakarta US$ 1,5 miliar, Banten US$ 0,9 miliar, Riau US$ 0,5 miliar, dan Jawa Tengah US$ 0,4 miliar.
BKPM mencatat lima besar realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara antara lain Singapura US$ 2,6 miliar, Jakarta US$ 1,4 miliar, Korea Selatan US$ 0,9 miliar, Cina US$ US$ 0,7 miliar, dan Hong Kong US$ 0,5 miliar.
"Adapun penyerapan tenaga kerja Indonesia pada triwulan I 2018 mencapai 201.239 orang, yang terdiri dari 103.982 orang di proyek PMDN dan sebanyak 97.257 orang di proyek PMA," tutur Azhar.