TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai angka 6 persen pada 2019.
"Kita harus bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kita ke arah 6 persen. Syukur-syukur bisa lebih. Kalau bisa tahun depan itu," tuturnya dalam sebuah diskusi di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa, 24 April 2018.
Menurut Darmin, angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada di bawah 6 persen, kata Darmin, akan banyak tenaga kerja yang tidak terserap, khususnya dalam sektor formal.
"Kalau ekonomi tumbuh dengan baik, penyerapan tenaga kerjanya akan lebih baik," ujarnya.
Pemerintah, ucap Darmin, sudah mempersiapkan beberapa hal untuk mencapai target ini. Pertama, melakukan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan memperbaiki pemerataan ekonomi.
Selanjutnya merumuskan kemudahan perizinan membangun usaha di Indonesia serta menyiapkan insentif fiskal. Darmin menyebut hal ini tak hanya akan mengundang para investor, tapi juga mendorong semangat pengusaha kecil dan menengah.
Terakhir, mengadakan pendidikan dan pelatihan vokasi. Menurut Darmin, Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia yang siap kerja juga kompeten di bidangnya.
Pemerintah memprediksi ekonomi Indonesia pada 2018 akan tumbuh sebesar 5,4 persen. Proyeksi tersebut didasarkan pada agenda-agenda besar yang diprediksi mendongkrak belanja masyarakat, seperti pemilihan kepala daerah serentak 2018, agenda Asian Games, juga pertemuan IMF-World Bank pada Oktober 2018 di Bali.
Senada dengan Darmin Nasution, pada Januari lalu, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 bisa mencapai 6 persen. Luhut menuturkan hal itu bisa tercapai kalau pemerintah dapat mengelola stabilitas ekonomi dengan baik.
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
14 hari lalu
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.