Sri Mulyani: Penerimaan Pajak Triwulan I 2018 Tumbuh 9,94 Persen

Reporter

Zara Amelia

Senin, 16 April 2018 18:41 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan meninjau Kantor Pelayanan Pajak Madya, Jakarta Pusat pada Sabtu, 31 Maret 2018. Tempo/Zara Amelia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan pertumbuhan penerimaan pajak dalam rentang Januari-Maret 2018. Selama triwulan pertama 2018, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 244,5 triliun atau tumbuh 9,94 persen (year-on-year/yoy).

"Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan pajak penghasilan (PPh) nonmigas sebesar 8,36 persen dan pajak pertambahan nilai (PPN) yang mencapai 15,03 persen," kata Sri Mulyani dalam pemaparannya di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin, 16 April 2018.

Baca juga: Penerimaan Pajak Belum Capai Target, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Pertumbuhan tersebut, kata Sri Mulyani, memperhitungkan komponen tax amnesty (pengampunan pajak) yang berlaku hingga Maret 2017. Apabila tidak memperhitungkan uang tebusan tax amnesty pada triwulan I 2017, pertumbuhan pada triwulan I 2018 mencapai 16,21 persen.

Kenaikan tersebut, Sri Mulyani melanjutkan, merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2015. "Tren pertumbuhan positif ini melanjutkan pertumbuhan positif yang berhasil dicapai pada Januari dan Februari 2018," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

Pertumbuhan pada triwulan I 2018 tersebut ditopang jenis penerimaan pajak yang berasal dari aktivitas kegiatan impor dan produksi. Kinerja positif beberapa jenis pajak utama, seperti PPh Pasal 21, PPh Badan, dan PPN dalam negeri, menyumbang sinyal positif adanya peningkatan aktivitas ekonomi dari perspektif penerimaan pajak.

Pada triwulan I 2017, PPh orang pribadi mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 71,2 persen. Sedangkan pada triwulan I 2018, pertumbuhan PPh orang pribadi hanya 17,61 persen. Pertumbuhan yang tinggi pada triwulan I 2017 dipengaruhi adanya perubahan perilaku pembayaran pajak oleh wajib pajak orang pribadi peserta tax amnesty.

"Di antaranya banyak yang mulai melaporkan tambahan penghasilan yang signifikan dibandingkan dengan SPT tahunan sebelum tax amnesty," ucap Sri Mulyani.

Perubahan perilaku tersebut berlanjut hingga 2018, khususnya pada Maret, dengan penerimaan PPh Pasal 29, yakni kekurangan pembayaran pajak penghasilan dalam SPT tahunan PPh orang pribadi yang mencapai Rp 4,8 triliun atau tumbuh 29,54 persen (yoy). Angka itu meningkat tiga kali lipat dibanding Maret 2015. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan kepatuhan yang sifatnya sukarela pasca-program tax amnesty.

"Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembayaran pajak memberikan sinyal positif bagi pencapaian penerimaan pajak di tahun 2018," tutur Sri Mulyani.

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

2 jam lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

11 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

13 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

23 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya