Apindo: Kebijakan Tapera Akan Dikritik Pekerja dan Pengusaha

Selasa, 20 Februari 2018 21:45 WIB

Tapera Dihujani Protes, Pemerintah Pantang Mundur

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi B. Sukamdani kembali mengkritik rencana pemerintah membentuk Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Hariyadi mengatakan Apindo sejak awal menilai Tapera tidak diperlukan, apalagi sampai membentuk badan baru.

"Karena yang disasar di Tapera itu sama persis dengan yang disasar di BPJS ketenagakerjaan. Jadi seharusnya memanfaatkan dana yang ada di BPJS dulu," kata Hariyadi usai melakukan pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.

Simak: Pembentukan Badan Pengelola Tapera Ditargetkan Selesai Maret 2018

Pemerintah memang tengah mematangkan pembentukan BP Tapera yang menggabungkan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) PNS dan PT Asabri (Persero). BP Tapera akan bertugas menarik pungutan sebesar 3 persen untuk pembiayaan pembangunan perumahan. Sebesar 2,5 persen akan ditarik dari pekerja, sedangkan 0,5 persen sisanya akan ditarik dari pemberi kerja.

Hariyadi mengatakan, pemerintah seharusnya mengoptimalkan peran Badan Pengelola Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dalam pembiayaan perumahan. Dia berujar, dari 30 persen dana jaminan hari tua BPJS Ketenagakerjaan yang dialokasikan untuk pembiayaan perumahan, masih sangat sedikit yang terserap.

Advertising
Advertising

"Jaminan hari tua sampai Rp 235 triliun lebih. Kalau tidak salah tahun lalu diplafon kan Rp 60 triliun (untuk perumahan), hanya terpakai Rp 200 miliar," kata Hariyadi.

Hariyadi memperkirakan kebijakan pemerintah tentang Tapera ini akan menuai reaksi keras dari pekerja dan pengusaha. Sebab, menurut Hariyadi, potongan sebesar 2,5 persen yang akan dikenakan terhadap pekerja dan 0,5 persen terhadap pengusaha itu terhitung besar.

"Sekarang mereka belum ngerasa karena belum dipotong," ujarnya.

Kendati begitu, Hariyadi mengatakan Apindo masih akan melakukan kalkulasi sebelum mengambil langkah selanjutnya merespons aturan ini. Dia mengatakan asosiasi akan meyakinkan pemerintah dan menunda mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi.

"Kami yakinkan pemerintah dulu dan kami mengambil posisi lebih dengan serikat pekerja gimana dulu. Kami akan melihat situasi, karena kalau dimasukkan sekarang terlalu dini," ucapnya.



Berita terkait

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

7 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

7 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

16 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

19 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

20 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

40 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

42 hari lalu

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

Pembataan barang bawaan impor berlaku sejak 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Lantik Komisioner dan Deputi Komisioner BP Tapera Periode 2024-2029

48 hari lalu

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Lantik Komisioner dan Deputi Komisioner BP Tapera Periode 2024-2029

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melantik Komisioner dan Deputi Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) periode 2024-2029, Rabu, 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya