Harga Minyak Dunia Membaik, Produsen Gelontorkan Investasi

Rabu, 10 Januari 2018 07:30 WIB

22_ekbis_minyakdunia
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen minyak dan gas bumi kelas dunia menyambut perbaikan harga minyak dunia dengan menggenjot investasi. Sebagian besar uang dikucurkan investor untuk menambah kapasitas produksi, sekaligus mencari cadangan hidrokarbon baru.
Raksasa Migas Arab Saudi, Saudi Aramco, merilis rencananya menggelontorkan US$ 40 miliar per tahun hingga 2027 mendatang. Sekitar US$ 134 miliar akan digunakan perusahaan untuk mengebor sumur migas baru dan melakukan perawat.
Aramco juga tak segan mengeluarkan US$ 120 miliar untuk pengembangan lapangan migas lepas pantai dan produk hilir migas seperti petrokimia dan produk pengolahan lainnya. Perusahaan berencana memperluas pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungannya terhadap penjualan minyak mentah ke luar negeri.
"Investasi berfokus untuk pengembangan hulu migas onshore, lepas pantai, dan pembentukan perusahaan patungan di dalam dan luar negeri," ujar Kepala Eksekutif Aramco Amin Nasser, dikutip dari Reuters, Selasa 9 januari 2018. Penanaman modal juga bertujuan menjaga kelangsungan produksi Aramco di angka 12 juta barel per hari.
National Iranian Oil Company (NIOC) bahkan berencana menambah produksi minyak hingga 4 juta barel per hari mulai Maret 2018 mendatang. Kepala Eksekutif NIOC Ali Kardor menyebut, dalam lima tahun mendatang, produksi minyak mentah iran akan mencapai 4,5 juta barel per hari. Sedangkan produksi gasnya akan mencapai 1,3 miliar kubik meter per hari, dan kondensat sebesar 864 ribu barel per hari.
"Saat ini produksi minyak NIOC mencapai 3,8 juta barel per hari," tutur Ali.
Sejak tahun lalu, harga minyak mentah dunia terus menguat. Saat perdagangan dibuka pada Januari lalu, harga minyak yang diperdagangkan di Pasar Brent, Inggris, mencapai US$ 54,58 per barel. Sementara pada perdagangan terakhir 22 Desember kemarin, minyak dihargai US$ 65,04 per barel.
Kenaikan aktivitas migas di Amerika Serikat juga meningkat sejak harga minyak di pasar West Texas Intermediate menyentuh US$ 60 September lalu. Studi dari Dallas Fed Energy Survey menyebut harga minyak di angka US$ 61-65 memancing sekitar 45 perusahaan untuk menambah pengeboran. Energy Information Administration Amerika Serikat menyebut produksi minyak tahun ini akan menyentuh 9,2 juta barel per hari jika harga minyak terus membaik.
Pakar migas Maizar Rahman mengkhawatirkan aksi raksasa migas dunia menaikkan produksi. Pasalnya, ini berisiko menambah pasokan sehingga nantinya harga minyak bisa kembali turun. "Kenaikan ini harus disikapi dengan hati-hati," ujar Maizar kepada Tempo, beberapa waktu lalu.
ROBBY IRFANY | REUTERS | TASNIM

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

4 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

10 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

12 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

12 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya