Sri Mulyani Manfaatkan GPN untuk Hemat Belanja Negara
Reporter
Vindry Florentin
Editor
Yudono Yanuar
Selasa, 5 Desember 2017 06:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambut peluncuran Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) oleh Bank Indonesia, Senin, 4 Desember 2017. Melalui program tersebut, transaksi akan lebih efisien karena terjadinya interkoneksi antar switching dan interoperabilitas sistem pembayaran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan GPN sangat penting karena pemerintah menggunakan jasa perbankan untuk menyalurkan dana ke daerah melalui 30 satuan kerja ke seluruh Indonesia.
"Dengan GPN ini, saya berharap lembaga keuangan tidak perlu charge saya dengan biaya transaksi," kata dia dalam peluncuran GPN di Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017. Tanpa dikenakan biaya transaksi, dana belanja negara bisa lebih banyak tersalurkan untuk masyarakat, bukan untuk perbankan.
Mantan Direktur Bank Dunia itu juga meminta bank sentral untuk berbagi data transaksi pembayaran. Menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, terdapat lebih dari 10 ribu transaksi per menit baik dari ATM, kartu debit, dan kartu kredit. Data tersebut disebut Sri Mulyani sangat berguna untuk perpajakan.
"Database penting untuk kewajiban perpajakan yang adil," ujarnya. Pemerintah bisa mengidentifikasi para wajib pajak yang belum melaksanakan kewajibannya.
Sri Mulyani mengaku sering ditawari data dari sejumlah pihak untuk mengecek kepatuhan pajak. Dengan GPN dia menuturkan tak lagi dipusingkan dengan tawaran tersebut dan akan langsung meminta data kepada Bank Indonesia.
Namun Sri Mulyani mengingatkan agar penyelenggara GPN terus waspada menghadapi tantangan baru berupa kejahatan dunia siber. Ketahanan dan keamanan sistem perlu terus dijaga agar ekonomi Indonesia semakin baik. Masyarakat pun akan merasakan keuntungan dari dampak GPN.