UOB: Pertumbuhan Ekonomi Bakal Mencapai 5,3 Persen di 2018

Selasa, 14 November 2017 16:59 WIB

18_ekbis_infrastruktur

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank UOB Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen pada 2018 atau sedikit lebih rendah dibanding yang dipatok pemerintah, yakni 5,4 persen. Pertumbuhan ekonomi pada tahun depan didukung fundamental ekonomi yang kuat.

Kekuatan fundamental ekonomi Indonesia ini, menurut ekonom UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja, didukung dengan konsumsi swasta dan pertumbuhan pembelanjaan investasi. "Serta peningkatan kinerja ekspor yang berkelanjutan," ujarnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa, 14 November 2017.

Baca: Genjot Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan, Ini Strategi Sri Mulyani

Pada kuartal ketiga 2017, tercatat permintaan konsumsi swasta terus stabil di angka sekitar 5,0 persen year-on-year, sementara belanja investasi meningkat 7,1 persen dan ekspor meningkat kuat 17,3 persen. Selanjutnya, momentum pertumbuhan tahun depan juga diyakini bakal didukung dengan terus membaiknya pertumbuhan ekonomi global, perbaikan harga komoditas, serta berbagai program infrastruktur domestik.

Enrico berujar proyeksi pertumbuhan ekonomi juga didukung komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan iklim investasi. Komitmen tersebut, menurut dia, tercermin dari peluncuran paket kebijakan ekonomi ke-16 untuk memfasilitasi aktivitas bisnis dan menarik investasi yang lebih besar ke Indonesia melalui sistem teknologi informasi yang terintegrasi. "Paket ekonomi itu bakal mendukung para investor dalam memulai bisnis mereka di Indonesia," ucapnya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, pada 2018, pemerintah akan berfokus pada implementasi kebijakan. Sebab, tahun tersebut merupakan saat yang tepat bagi para investor menanamkan modalnya di Indonesia. Pasalnya, Indonesia saat ini tengah berada dalam iklim investasi yang lebih baik.

Iklim investasi di Indonesia, kata Thomas, cukup positif dan mengalami perbaikan sentimen global, terutama sejak peringkat Indonesia dinaikkan Standard & Poor's menjadi Investment Grade atau layak investasi.

"Ini pertama kalinya dalam 20 tahun atau sejak 1997 Indonesia dinilai layak investasi oleh tiga lembaga pemeringkat internasional: Fitch, Moody’s, dan Standard & Poor’s," ujar Tom, panggilan akrab Thomas, melalui pesan video yang diputar dalam acara UOB Indonesia Economic Outlook 2018.

Melihat perkembangan global belakangan, menurut Tom, ada beberapa sektor yang dinilai menjanjikan pada tahun-tahun mendatang, yakni sektor pariwisata dan ekonomi digital. “Ini merupakan buah dari kebijakan pemerintah untuk membebaskan visa bagi 170 negara. Pemerintah juga melakukan kampanye 10 Bali Baru serta melakukan berbagai pembangunan infrastruktur," tuturnya.

BKPM mencatat sektor pariwisata meningkat 35 persen pada kuartal ketiga 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan ekonomi digital diperkirakan akan tumbuh 30 persen pada tahun ini. Meskipun angka kontribusinya masih tergolong kecil untuk kontribusi terhadap produk domestik bruto, kedua sektor tersebut akan terus menunjukkan tren positif.

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

12 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya