Gerindra Tolak APBN 2018

Rabu, 25 Oktober 2017 16:17 WIB

Logo Partai Gerindra

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Gerindra menyatakan menolak Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2018. Penolakan itu disampaikan dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 25 Oktober 2017.

"Fraksi Gerindra menyatakan tidak menyetujui rancangan APBN 2018 karena target belanja dan pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2018 terlalu rendah," kata anggota Fraksi Gerindra, Wilgo Zainar, saat membacakan pandangan partainya dalam rapat paripurna di DPR, Jakarta, Rabu.

Menurut Wilgo, pemerintah gagal mencapai target pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dengan rata-rata 7 persen. Gerindra memperkirakan ekonomi hanya tumbuh maksimal 5,15 persen pada 2017. Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama lima tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo hanya 5,25 persen.

Pemerintah juga dinilai gagal mengurangi warga miskin dengan penambahan warga miskin hampir 7.000 jiwa. Pemerintah dinilai melakukan pembiaran terhadap masuknya tenaga kerja asing dalam proyek infrastruktur dan investasi lain, khususnya dari Cina.

Baca: Banggar Sepakati APBN 2018 Dibawa ke Sidang Paripurna DPR

Wilgo juga menyoroti utang pemerintah sebesar Rp 4.000 triliun atau 29,4 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2017. Jumlah tersebut dinilai berbahaya. "Jika APBN bergantung pada utang, pemerintah tidak mampu meningkatkan pendapatan negara," tuturnya.

Anggota Fraksi Gerindra lainnya, Ramson Siagian, menuturkan pemerintah juga tidak terbuka mengenai pinjaman neto sebesar Rp 414 triliun dalam APBN 2018. "Tidak dijelaskan berapa utang yang jatuh tempo dan bunga utangnya," ujarnya.

Ramson juga menyoroti kebijakan pemerintah mencabut subsidi bagi 22 juta pelanggan listrik 900 volt-ampere (VA). Dia menuturkan sekitar 10 juta di antaranya belum siap mengikuti harga listrik sesuai dengan pasar sehingga berpotensi menurunkan daya beli masyarakat. "Pemerintah seharusnya menyiapkan subsidi atau kebijakan fiskal yang mendukung," ucapnya.

Meski terdapat penolakan dari Gerindra, RUU APBN 2018 tetap disetujui DPR. Pasalnya, ada delapan fraksi yang setuju. Adapun PKS menyetujui RUU APBN 2018 dengan catatan (minderheid nota).

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

4 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

4 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

5 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

6 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

7 hari lalu

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

Ade Suryaman, menghadiri acara penting terkait penyaluran TKD dan pemberian penghargaan kinerja di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi pada Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya