3 Komisi Belum Lapor ke Banggar, Pembahasan APBN 2018 Ditunda

Senin, 23 Oktober 2017 18:41 WIB

Suasana gedung Nusantara MPR/DPR RI tengah mempersiapkan lokasi untuk acara sidang tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI-DPD RI dan Pidato Presiden dalam rangka penyampaian RAPBN 2018. Rabu, 16 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat menunda pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebelum disahkan di rapat paripurna, lusa, Rabu, 25 Oktober 2017. Pasalnya, tiga komisi belum melaporkan hasil pembahasan anggaran dengan mitranya.

"Komisi I, Komisi III, dan Komisi VI belum melapor kepada Badan Anggaran," kata pimpinan rapat Badan Anggaran bersama pemerintah, Azis Syamsudin, di DPR, Jakarta, Senin, 23, Oktober 2017.

Baca: Sri Mulyani: Defisit Anggaran dan Utang Masih Aman

Azis mengatakan ketiga komisi itu masih membahas anggaran dengan kementerian mitranya. Komisi I, Komisi III, dan Komisi VI diberi waktu menyelesaikan laporan pembahasan dengan mitra hingga 23.30 WIB.

Untuk itu, Azis menyarankan rapat ditunda hingga besok malam pukul 19.30 WIB. Sebab, Badan Anggaran harus menyetujui rancangan APBN 2018 sebelum rapat paripurna pada Rabu, 25 Oktober 2017.

Advertising
Advertising

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyetujui usulan tersebut. "Kami sangat mendukung proses politik yang sekomplit mungkin sehingga menunggu tiga komisi menyelesaikan pembahasannya tentu merupakan hal yang bersifat baik," tuturnya. Ia pun berjanji menghubungi kementerian mitra Komisi I, Komisi III, dan Komisi VI untuk berupaya mencapai kesepakatan dengan mitranya dalam waktu sembilan jam ke depan.

Sebelumnya dalam sidang paripurna DPR, Rabu, 16 Agustus 2017, Presiden Joko Widodo menyampaikan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Dalam sidang yang juga dihadiri para menteri Kabinet Kerja itu, Jokowi memaparkan asumsi makro sebagai dasar penyusunan RAPBN 2018.

Jokowi menyebutkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen. “Pertumbuhan ekonomi yang optimis tersebut akan dicapai melalui dukungan konsumsi masyarakat yang terjaga, peningkatan investasi, dan perbaikan kinerja ekspor dan impor," kata Jokowi, pada pertengahan Agustus silam.

Pada 2018, Jokowi berujar, pembangunan akan diarahkan untuk menumbuhkan ekonomi kawasan Maluku, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Hal itu ditempuh melalui peningkatan keterkaitannya dengan Jawa dan Sumatera yang selama ini menjadi penyumbang terbesar perekonomian.

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

3 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

5 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

6 hari lalu

Sekda Pemkab Sukabumi Dorong Efektifitas Pengelolaan APBN

Ade Suryaman, menghadiri acara penting terkait penyaluran TKD dan pemberian penghargaan kinerja di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi pada Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya