Menteri Susi: 317 Kapal Kami Tenggelamkan Selama 3 Tahun
Reporter
Vindry Florentin
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 18 Oktober 2017 21:45 WIB
TEMPO,CO. Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan kebijakan pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing telah membuahkan hasil setelah diterapkan selama tiga tahun.
Susi mengatakan, pemberantasan IUU Fishing salah satunya dilakukan dengan menghukum pelanggar. "Sudah ada 317 kapal yang kami tenggelamkan dalam tiga tahun," katanya di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2017. Mayoritas merupakan milik asing dengan total 314 kapal. Sedangkan sisanya merupakan kapal ikan Indonesia.
Simak: Menteri Susi dan Kekuatan Besar di Sektor Perikanan
Kapal yang paling banyak ditenggelamkan adalah milik Vietnam. Jumlahnya mencapai 142 kapal. Adapun kapal Filipina menempati posisi kedua dengan jumlah 70 kapal, diikuti Malaysia dengan 58 kapal. Kapal asing lain berasal dari Thailand, Cina, Belize, Nigeria, dan Papua Nugini.
Dampak dari pemberantasan itu adalah bertambahnya pasokan ikan di laut Indonesia. Pada 2016, pasokannya 12,54 juta ton per tahun. Angkanya naik dari 2015, yang hanya 9,93 juta ton per tahun.
Nilai ekspor ikan hingga pertengahan tahun ini tercatat US$ 2,38 miliar. Susi menargetkan angkanya mencapai US$ 5 miliar pada akhir tahun nanti atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu US$ 4,17 miliar.
Susi mengatakan perbaikan itu berdampak terhadap nilai tukar nelayan, yang mencapai Rp 111,53 per Agustus 2017. Angka itu naik 108,24 pada 2016 dan 106,14 di 2015. Sedangkan pada 2014 nilai tukarnya 104,63.
Dia menambahkan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) perikanan juga menunjukkan tren kenaikan. Pada triwulan pertama 2017, PDB sebesar 7,08 persen. Tahun lalu, PDB perikanan 7,03 persen.
Indikator lainnya adalah konsumsi ikan. Susi berujar tren konsumsi ikan terus meningkat. Pada 2014, ikan dikonsumsi 38,14 kilogram per kapita. Adapun pada 2015 dan 2016 masing-masing 41,11 kg dan 43,94 kg per kapita. Susi menargetkan konsumsi ikan tahun ini mencapai 47,12 kg per kapita.
VINDRY FLORENTIN