TEMPO.CO, Tangerang - Akses jalan arteri menuju kawasan Ciledug, Cipondoh, Cengkareng, dan Kalideres semakin terbuka setelah PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama Pemerintah Kota Tangerang mengoperasikan dua gerbang Tol Karang Tengah Barat 1 dan 2 di ruas Jalan Tol Jakarta-Merak KM 11 Kota Tangerang, Jumat, 27 November 2015.
Posisi gardu Gerbang Tol Karang Tengah Barat 1 dan 2 berada setelah Rest Area Karang Tengah dari arah Merak. Adapun gardu Tol Karang Tengah Barat 2 diperuntukan bagi pengendara kendaraan dari arah Tangerang. Sedangkan gardu Tol Karang Tengah Barat 1 untuk pengendara yang melaju dari Jakarta.
"Dengan dibukanya pintu akses yang baru ini, kami harapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di area sekitarnya," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah kepada Tempo, Minggu, 29 November 2015.
General Manajer PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Tangerang S. Purnawarman memperkirakan dengan dibukanya dua gerbang tol baru itu akan ada sedikitnya 5.000 kendaraan yang mengakses dua gardu itu.
Untuk itu penggunaan pembayaran elektronik Gerbang Tol Otomatis (GTO) menjadi alasan tepat bagi Jasa Marga untuk meminimalisir penumpukan di gerbang tol.
Pemerintah Kota Tangerang juga terus memperbanyak akses jalan alternatif untuk memecah kemacetan lalu lintas di jalan protokol. Selain membangun jalan baru, Pemkot menambah kapasitas jalan yang sudah ada.
Jalan arteri yang sedang disiapkan di antaranya Jalan STA 11 yang membelah Kecamatan Karang Tengah melalui Perumahan Metro Permata di Kecamatan Karang Tengah dan Green Lake, yang ada di Kecamatan Cipondoh.
Jalur sepanjang 15 kilometer tersebut juga merupakan jalan arteri sekunder atau non-tol dengan rute dari Rest Area Jalan Tol Karang Tengah melintasi perumahan Green Lake menuju Jalan Daan Mogot hingga Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pemkot Tangerang menargetkan pembangunan Jalan STA 11 rampung dan bisa dioperasikan akhir 2015.
Selain STA 11, jalan yang dibangun dari Perumahan Modernland menuju Banjar Wijaya adalah jalan alternatif untuk mengurai kemacetan, khususnya di Jalan Hasyim Ashari. Akses baru ini nantinya bisa dimanfaatkan pengguna jalan dari Jakarta ke Bandara Soekarno-Hatta dan sebaliknya tanpa melalui jalan tol.
Selain membangun jalan baru, Kota Tangerang juga menambah kapasitas jalan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang sudah ada dengan melebarkan jalur arteri Garuda-Juanda. Sepanjang 400 meter jalur ini diperlebar 15 meter agar visit ratio jalan berimbang. Visit ratio jalan di Kota Tangerang sudah mencapai 0,82. Artinya, dari 100 persen kapasitas jalan, 80 persen sudah terisi.
Menurut Wali Kota Arief, dengan memperbanyak akses jalan, Kota Tangerang telah menambah ruang dan kapasitas jalan sehingga volume kendaraan dan kapasitas jalan bisa berimbang.
Penambahan akses ke Bandara Soekarno-Hatta, menurut Arief, sangat diperlukan karena terkait dengan rencana perluasan dan penambahan kapasitas bandara tersebut. Tak pelak, dengan adanya Bandara Soekarno-Hatta juga, Kota Tangerang akan menjadi pintu gerbang masuknya masyarakat, baik domestik maupun internasional. Karena itu, semakin banyak alternatif jalan yang terkoneksi dengan jalan-jalan utama, maka sistem moda transportasi umum makin terintegrasi.
AYU CIPTA