TEMPO.CO, Jakarta - Trade Expo Indonesia (TEI) telah digelar sejak 21 Oktober 2015. Tak hanya memamerkan aneka barang berpotensi ekspor, pameran yang digelar di JIExpo, Kemayoran, ini juga merupakan ajang unjuk kebolehan para tenaga kerja nasional yang siap dikirim ke luar negeri.
Aneka atraksi dari tenaga kerja Indonesia itu bisa dilihat di gerai Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Mereka umumnya menampilkan kebolehan dalam pelayanan hotel dan restoran. Dengan wajah-wajah ramah, mereka memasak, membuat cocktail, dan mengukir buah untuk hidangan pencuci mulut.
Direktur Promosi Deputi Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI Anjar Prihantoro mengatakan, selama dua hari pertama penyelenggaraan TEI, sudah terdapat sekitar 15 ribu permintaan tenaga kerja terampil. Jika terealisasi, potensi remitansi per tahun sekitar US$ 50 juta. “Kenyataan tersebut menunjukkan, walau terdapat perlambatan ekonomi global, permintaan dan minat terhadap tenaga kerja Indonesia masih tetap tinggi,” ujar Anjar, Sabtu, 24 Oktober 2015.
Anjar menuturkan negara dengan permintaan TKI terbanyak adalah Malaysia untuk sektor konstruksi dan manufaktur; Ethiopia, Irak, dan Yordania untuk sektor konstruksi; Kamerun untuk sektor perdagangan; serta Taiwan untuk sektor hospitality.
Bila dibanding pameran tahun lalu, penyelenggaraan TEI tahun ini hingga hari kedua untuk sektor jasa cenderung meningkat. Anjar optimistis dapat terus meningkat hingga hari terakhir pameran. Guna mengakomodasi permintaan tersebut, BNP2TKI akan terus melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, seperti Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Luar Negeri.
PINGIT ARIA