TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan janjinya untuk memulai pembangunan tol Trans Sumatera sebelum pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berakhir. "Insya Allah awal Oktober sudah launching, namun saya belum tahu tanggalnya," ujar Chairul saat ditemui di ruang rapat Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 17 September 2014. (Baca : Beleid Tol Trans Sumatera Siap Setelah 17 Agustus)
Peletakan batu pertama proyek sejauh 2.700 kilometer tersebut tinggal menunggu waktu. Pemerintah kata dia, tinggal menyisakan persoalan administrasi untuk memulai proyek senilai hampir Rp 300 triliun tersebut. "Ada satu pasal ditambah, jadi harus paraf lagi," katanya. (Baca: Tak Semua Ruas Tol Trans Sumatera Memikat Investor)
Pada Oktober, ada kemungkinan kedua kementerian yang berperan dalam pembangunan tol Trans Sumatera sedang tak berada di Indonesia. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri Keuangan Chatib Basri, sedang di luar negeri. (Baca: Proyek Trans Sumatera Dimulai 9 Oktober 2014)
Setelah keduanya tiba di tanah air, kata Chairul, semua persoalan administrasi proyek itu dipastikan selesai. Saat ini draf Peraturan Presiden (Perpres) untuk proyek sudah siap. Ia meminta Kementrian Badan Usaha Milik Negara menggelar persiapan termasuk Hutama Karya yang ditugaskan sebagai pelaksanan proyek. "Secara prinsip itu sudah tidak masalah. Jadi administratif saja," katanya.
Chairul menambahkan, sejumlah proyek itu akan diteruskan oleh pemerintahan berikutnya. "Jalan tol bukan hanya milik Jawa," katanya. Selain Trans Sumatera, beberapa proyek tol lain yang akan dikebut pada Oktober mendatang adalah jalan tol Manado-Bitung.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menegaskan pengerjaan proyek Tol Trans Sumatera tetap berjalan. Proyek tetap dilanjutkan meskipun PT Hutama Karya (Persero) sebagai pihak yang ditunjuk membangun jalan sepanjang 2.700 km tersebut tidak mendapat suntikan dana berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN.
Hutama Karya hampir dipastikan tidak akan mendapat suntikan modal pada RAPBN 2015 karena Peraturan Presiden (Perpres) sebagai pelaksana proyek belum juga turun. Sebelumnya dalam APBN-P 2014 Hutama Karya pernah diusulkan mendapat PMN sebesar Rp 2 triliun namun ditolak dengan alasan belum mendapatkan Perpres.
Seperti diketahui tol Trans Sumatera terbagi menjadi empat koridor utama dan tiga koridor prioritas jaringan jalan tol di Sumatera. Keempat koridor utama jaringan jalan tol itu melalui Lampung-Palembang sepanjang 358 kilometer, Palembang-Pekanbaru 610 kilometer, Pekanbaru-Medan 548 kilometer, dan Medan-Banda Aceh 460 kilometer.
Adapun perkiraan investasi pengerjaan empat koridor jalan tol itu mencapai sekitar Rp 298 triliun. Tiga koridor prioritas pembangunan, antara lain jalan Palembang-Bengkulu 303 kilometer, Pekanbaru-Padang 242 kilometer dan Medan-Sibolga sejauh 175 kilometer.
JAYADI SUPRIADIN
Baca juga:
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik