TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan penyedia jasa panduan audit, pajak, konsultan, dan keuangan, Deloitte Access Economics, memaparkan kontribusi Internet di Indonesia saat ini mencapai 1,6 persen (Rp 116 triliun) terhadap produk domestik bruto tahunan Indonesia. Angka ini diharapkan tumbuh tiga kali lebih cepat dibandingkan pertumbuhan ekonomi hingga 2,5 persen pada 2016.
Hasil survei Deloitte mengungkapkan Internet (web) menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor bisnis, eksportir, dan penerbit. Meskipun nilai pembelanjaan online masih berkisar 0,1 persen dari PDB, survei terhadap 200 perusahaan menunjukkan pertumbuhan sekitar 29 persen dari penjualan melalui Internet.
Dua pertiga bisnis mendapat keuntungan dari rantai distribusi yang lebih murah untuk barang dan jasa. "Perusahaan yang disurvei adalah perusahaan kecil-menengah," ujar Ric Simes, Direktur Deloitte Access Economics.
Simes juga memaparkan Indonesia memiki potensi yang baik untuk pertumbuhan penggunaan Internet. Tapi kondisi ini harus disokong oleh masyarakat yang terkoneksi, ekonomi yang tumbuh, dan negara yang didominasi oleh usaha kecil lokal. "Pemerataan pengguna Internet menjadi hal yang harus diperhatikan."
Pengguna Internet seharusnya tidak hanya di kota-kota besar Indonesia, tapi merata hingga ke semua daerah. "Untuk pelayanan perbankan atau pemerintah, masyarakat dapat menghemat banyak waktu jika dilakukan melalui Internet," kata Simes.
MUHAMMAD RIZKI