Pada transaksi pasar uang spot antarbank di Jakarta, Kamis (18/3), ini nilai tukar rupiah melemah tipis 5 poin ke level 9.125 dibandingkan posisi Rabu di 9.120 per dolar Amerika.
Praktisi pasar uang dari Bank Saudara, Rully Nova, mengemukanan kebijakan bank sentral Amerika, Federal Reserve, mempertahankan suku bunga rendahnya sangat menguntungkan rupiah. “Sehingga tetap terjaga selisih suku bunga SBI sebesar 6,5 persen dengan suku bunga The Fed 0,25 persen,” ujarnya.
Fundamental ekonomi yang masih solid, serta naiknya peringkat utang Indonesia dalam mata uang asing menjadi BB dari sebelumnya BB- dari Standard & poor’s membuat rupiah cukup stabil. “Di tengah jatuhnya harga saham di bursa mata uang lokal tidak banyak terpengaruh,” kata Rully.
Menurut Rully, masuknya aliran dana asing ke pasar finansial domestik seperti pasar obligasi, Sertifikat Bank Indonesia, serta bursa saham masih akan menopang penguatan rupiah dalam jangka panjang.
Dolar Amerika yang sudah sangat murah akan mendorong sebagian para pelaku pasar melakukan akumulasi beli. Untuk Jumat besok rupiah diperkirakan kembali sedikit melemah dengan kisaran antara 9.120 hingga 9.145 per dolar Amerika.
Mata uang kawasan sore ini juga terdepresiasi terhadap dolar Amerika. Dolar Singapura turun 0,06 persen menjadi 1,3935, won Korea Selatan melemah 0,48 persen menjadi 1.33,85, peso Filipina melemah 0,21 persen menjadi 45,690, ringgit Malaysia turun 0,26 persen ke level 3,3072, serta bath Thailand juga melemah 0,09 persen menjadi 32,295 per dolar Amerika.
VIVA B. KUSNANDAR