Ekonomi ASEAN Diprediksi Hanya Tumbuh 4,6 Persen  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Jumat, 27 November 2015 11:17 WIB

TEMPO/Imam Yunni

TEMPO.CO, Jakarta - Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), salah satu organisasi internasional profesi akuntan, memprediksi perekonomian negara-negara ASEAN tahun ini akan tumbuh 4,6 persen. Proyeksi baru ini turun dari perkiraan sebelumnya, 4,7 persen. "Kebanyakan dari prediksi pertumbuhan ekonomi ASEAN menurun setelah melambatnya ekonomi Tiongkok," ujar Direktur ICAEW untuk kawasan Asia Tenggara, Mark Billington, pada diskusi Economic Insight South East Asia Q4-2015, di Hotel JW Marriott, Jakarta, Jumat, 27 November 2015.

Mark menuturkan negara-negara di Asia Tenggara secara historis memiliki kekuatan ekonomi yang kuat melalui ekspor. Tetapi, beberapa waktu terakhir muncul tantangan yang kemudian berisiko terhadap performa ekonomi ASEAN. Tantangan tersebut, antara lain rendahnya harga komoditas, melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina, perdagangan dunia yang sedang melemah, ketidakpastian kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (FFR), dan melemahnya pasar ekspor ASEAN.

Menurut Mark, masalah-masalah tersebut berdampak pada melambatnya ekonomi, khususnya berkaitan dengan produktivitas di tengah krisis global. "Ini kemudian membuat kekhawatiran akan pertumbuhan jangka menengah di wilayah ASEAN," katanya.

Oleh sebab itu, hal terpenting yang dibutuhkan negara ASEAN saat ini adalah diversifikasi ekonomi, yakni agar segera menjauh dari ketergantungan terhadap bahan-bahan mentah. Terlebih, harga komoditas masih akan terus melemah selama beberapa waktu ke depan.

Mark mengatakan dalam jangka panjang, diversifikasi ekonomi ASEAN ini akan mengarah pada hal yang lebih menguntungkan. Setiap negara ASEAN, nantinya diharapkan dapat menawarkan barang dan jasa yang berbeda dengan negara lain, untuk dapat memastikan pendapatan ekspornya.

Secara khusus, Mark menilai tujuan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dimulai di 2016 adalah untuk melihat anggota negaranya dapat berinvestasi dan membangun kapasitas produktif di wilayah ini. "Jika negara ASEAN bisa beradaptasi dengan pola perdagangan atau lebih fokus ke perdagangan intra-regional, pasti dapat menghadapi tantangan ekonomi yang menghadang," ujar Mark.

Pada kesempatan yang sama, Economic Advisor ICAEW, Danae Kyriakopoulou, mengatakan pemerintah Indonesia sebelumnya telah secara strategis mengambil keuntungan saat harga-harga meningkat. Indonesia juga memberikan investasi jangka panjang yang cocok. "Namun saat ini merupakan kesempatan yang baik bagi pemerintah untuk melihat kesempatan dalam industri manufaktur dan layanan jasa," ujarnya. "Untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

3 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

6 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

16 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

25 hari lalu

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.

Baca Selengkapnya

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

35 hari lalu

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.

Baca Selengkapnya