Majalengka Berkesempatan Punya Saham di Bandara Kertajati

Reporter

Selasa, 18 Agustus 2015 22:05 WIB

Ilustrasi perluasan bandara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Bandung - Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, pemerintah provinsi tidak keberatan pemerintah Majalengka memiilki saham di Bandara Kertajati, Majalengka. “Bagi kami tidak ada masalah asal sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ada tahapannya,” kata dia di Bandung, Selasa, 18 Agustus 2015.

Iwa mengatakan, pemerintah provinsi membuka peluang memiliki saham di Joint Venture, bentukan bersama PT Bandara Internasional Jawa Barat, BUMD milik provinsi, dengan PT Angkasa Pura II. Penawaran itu juga dibuka bagi kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. “Joint Venture ini akan mengoperasikan bandara,” kata dia.

Menurut Iwa, tawaran kepemilikan saham itu juga dibuka bagi pemerintah kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. “Di situ barangkali semua kabupaten/kota, termasuk yang utama adalah Majalengka untuk bisa melakukan kontribusi sebagai pemegang saham,” kata dia.

Bupati Majalengka Sutrisno mengatakan, sudah mengirim surat pada Gubernur Jawa Barat agar mendapat peluang memiliki saham Bandara Kertajati. “Keberadaan bandara itu tidak mengungkit kekuatan keuangan Kabupaten Majalengka. Kalau bicara bandara itu kewenangan Angkasa Pura, tidak netes ke kita,” kata dia di Bandung, Selasa, 18 Agustus 2015.

Sutrisno mengaku, sudah dua tahun terakhir ini menyisihkan Rp 30 miliar tiap tahunnya dari APBD Majalengka untuk mengincar saham bandara Kertajati. “Walau tidak punya duit, saya sudah ngumpulkan. Sudah punya Rp 60 miliar untuk bisa ikut memegang saham, supaya ada kebesaran hati bagi rakyat Majalengka untuk ikut memiliki bandara,” kata dia.

Menurut Sutrisno, hingga saat ini mash menunggu jawaban gubernur agar Majalengka bisa ikut memegang saham Bandara Kertajati. “Saya sudah kirim surat pada Gubernur, tinggal direspon mau dikasih jalan yang mana,” kata dia. “Saya siap (mendapat saham) 10 persen.”

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja mengatakan, awal Agustus 2015 lalu, Gubernur Jawa Barat selaku pemegang saham PT BIJB menandatangani Naskah Kesepahaman atua MoU dengan Ilham Habibie mewakili PT Iltahabi Rekatama. “MoU ini kerjasama untuk membangun pabrik pesawat terbang R80,” kata dia, Selasa, 18 Agustus 2015.

Deny mengatakan, pabrik perakitan pesawat itu membutuhkan lahan 70 hektare. Pemerintah provinsi menyiapkan lahan yang sudah dibebaskannya untuk lokasi pabrik pesawat milik Habibie itu. “Baru MoU. Hak kewajibannay belum. Nanti Pak Habibie dengan tim buat disain pesawat, yang membuatnya bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia. Pangkalannya di Kertajati, ujicobanya di Kertajati,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

6 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

15 jam lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

1 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

1 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya