TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan tawaran pinjaman dari Bank Dunia sebesar US$ 11 miliar adalah untuk tahun depan. Untuk tahun ini, pemerintah tengah bernegosiasi untuk meminjam ke beberapa lembaga untuk menutup defisit. Lembaga-lembaga itu adalah Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Besaran pinjaman yang tengah dinegosiasikan untuk tahun ini adalah US$ 1,2 miliar. Utang ini nantinya akan digunakan untuk menutup defisit anggaran jika besarnya di luar toleransi pemerintah.
Pemerintah, menoleransi defisit anggaran hingga 2,2 persen terhadap produk domestik bruto. Jika defisit masih sesuai toleransi pemerintah, maka dana tersebut digunakan untuk mengurangi surat utang negara (SUN) dalam rupiah.
Menurut Bambang, bunga yang akan diperoleh Indonesia akan lebih rendah dari pasar. “Kan namanya pinjaman multilateral,” kata dia di kantornya, Kamis, 21 Mei 2015.
Dengan mengurangi SUN dalam rupiah, ia melanjutkan, pemerintah ingin menghindari masalah kepemilikan asing. Selain itu, ini juga bisa mengantisipasi kenaikan tingkat buga The Fed. Pinjaman multilateral, kata dia, adalah yang paling aman karena bunganya murah dan tak berubah-ubah.
TRI ARTINING PUTRI
Berita terkait
Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
2 hari lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi
2 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza
2 hari lalu
Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra
2 hari lalu
PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.
Baca SelengkapnyaRespons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor
3 hari lalu
Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?
Baca SelengkapnyaMinta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai
4 hari lalu
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun
7 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun
7 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
7 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen
7 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per
Baca Selengkapnya