Ekonomi Lambat, Sektor Informasi dan Komunikasi Masih Moncer

Reporter

Kamis, 7 Mei 2015 08:08 WIB

Pekerja jaringan telekomunikasi memperbaiki Base Transceiver Station (BTS). TEMPO/ Bismo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual, mengatakan, kendati pertumbuhan ekonomi kuartal I 2015 melambat, pertumbuhan industri pada sektor informasi dan komunikasi tetap melaju.

Moncernya pertumbuhan pada sektor informasi dan komunikasi itu dia sebut sebagai ciri khas demografi ekonomi negara yang sedang berkembang. "Populasi Indonesia besar, sementara penetrasi informasi dan komunikasi masih kecil. Ini keuntungan buat sektor informasi. Sektor itu masih bisa tumbuh sampai double digit," kata David saat dihubungi, Rabu, 6 Mei 2015.

Selasa, 5 Mei 2015, Badan Pusat Statistik merilis angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 mencapai 4,71 persen. Angka itu melambat dibanding periode sama pada tahun lalu yang mencapai 5,14 persen.

Pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi dicapai lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 10,53 persen. Jasa lainnya juga tumbuh 8 persen, dan jasa keuangan tumbuh 7,57 persen. Adapun pertumbuhan pada sektor pertambangan dan penggalian -2,32 persen.

"Konstruksi juga tumbuh cukup baik. Di kuartal II 2015, infrastruktur bisa tumbuh di atas 7 persen setelah ada belanja infrastruktur pemerintah," ujar David.

Pada sisi pengeluaran, menurut David, kendati konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2015 tumbuh 5,01 persen dibanding kuartal I tahun lalu, ada penurunan signifikan dalam konsumsi barang-barang sekunder dan tersier.

Penjualan mobil pada kuartal I 2015 turun 12 persen dibanding periode sama tahun lalu. Adapun penjualan sepeda motor pada kuartal I 2015 turun 19 persen dibanding periode sama tahun lalu. Untuk sektor properti, kata David, juga turun dan tercermin dari menurunnya angka penjualan semen sepanjang kuartal I 2015.

"Semenjak ada kebijakan loan to value (aturan pembatasan besaran kredit) untuk kredit pemilikan properti, itu mendorong perlambatan," tutur David.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

12 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya