Pertumbuhan Ekonomi Asia Tertolong Harga Minyak  

Reporter

Senin, 13 April 2015 12:19 WIB

Pemandangan gedung-gedung bertingkat di kawasan Jakarta usai hujan (8/1). Target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,4-6,9 persen pada tahun 2014 dinilai realistis. Hal ini terkait dengan kondisi ketidakstabilan global yang masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Singapura - Pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara berkembang kawasan Asia Timur dan Pasifik diprediksi melemah tahun ini. Dalam tinjauan terbaru tentang ekonomi Asia Timur dan Pasifik, Bank Dunia menyebutkan pelemahan ini tertahan oleh turunnya harga minyak dan pemulihan ekonomi di negara-negara maju Asia Timur dan Pasifik.

Negara-negara berkembang di Asia Timur diproyeksikan tumbuh 6,7 persen pada 2015 dan 2016, sedikit di bawah pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 6,9 persen. Pertumbuhan ekonomi Cina diprediksi bergerak moderat di kisaran 7 persen selama dua tahun ke depan, yang berarti turun dari 7,4 persen di 2014.

Pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia Timur lainnya diperkirakan naik 0,5 persen menjadi 5,1 persen tahun ini berkat dorongan permintaan domestik. Peningkatan permintaan ini banyak dialami oleh negara-negara Asia Tenggara akibat topangan naiknya sentimen konsumen dan turunnya harga minyak.

Pertumbuhan beberapa negara Asia Timur yang mengandalkan ekspor komoditas seperti Mongolia akan melambat. “Sekalipun pertumbuhan ekonomi di Asia Timur turun, kawasan ini tetap menguasai sepertiga pertumbuhan ekonomi global,” kata Axel van Trotsenburg, Wakil Presiden Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik.

Menurut dia, turunnya harga minyak akan membantu peningkatan permintaan di mayoritas negara Asia Timur dan memberi kesempatan kepada pemerintah untuk mendorong reformasi fiskal. Langkah ini diyakini menaikkan pendapatan dan mengubah belanja publik ke arah pembangunan infrastruktur dan hal-hal produktif lainnya.

“Reformasi-reformasi ini akan mengembangkan daya saing negara-negara Asia Timur, dan membantu mempertahankan statusnya sebagai mesin penggerak ekonomi dunia,” katanya.

EFRI RITONGA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

6 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

7 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

9 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

10 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya