Investor Bisa Perhatikan Saham Emiten Perkebunan  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 27 Februari 2014 10:56 WIB

Tamu undangan memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan kamera telepon genggam usai pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (2/1). Pembukaan perdagangan saham tersebut di buka oleh Wakil Presiden Boediono. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun sedang dirundung berbagai tekanan, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada level 4.562 pada Kamis, 27 Februari 2014 pagi. Kenaikan tipis indeks Dow Jones sebesar 0,12 persen disinyalir menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks.

Kepala riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menyatakan pergerakan indeks saat ini, akan sangat ditentukan oleh arah pergerakan investor asing. Pasalnya, menurut Satrio, selama dua hari terakhir, koreksi indeks lebih banyak dipengaruhi tindakan investor asing yang menghentikan aksi belinya. “Karena ketiadaan sentimen positif, investor asing tampak berhenti membeli,” kata dia. (Baca juga: IHSG Masih Akan Tertekan Aksi Ambil Untung)

Meski begitu, kenaikan harga komoditas kelapa sawit mentah (crude palm oil) memberi sedikit harapan kenaikan indeks. Mengacu pada indeks harian CPO Malaysia (Malaysia Palm Oil Council/MPOC), harga CPO saat ini berada pada kisaran RM 2.850–3.000 per ton, membuat saham sektor perkebunan menarik untuk dikoleksi. “Investor sebaiknya tetap mengambil posisi trading pada saham berbasis CPO,” Satrio menegaskan.

Satrio berpendapat, selama investor asing belum melakukan tekanan jual saham perbankan, maka selama itu pula laju indeks berpeluang untuk berbalik arah. Sebab, dalam kondisi demikian, investor tetap dapat mengambil posisi beli saat harga saham cenderung bergerak turun (buy on weakness). Hari ini indeks pun diprediksi hanya akan bergerak dalam kisaran level 4.475 – 4.575. (Lihat juga : Melemah Sepanjang Hari, IHSG Terkoreksi 45 Poin)

Hingga pukul 09.40 WIB, indeks sudah bergerak naik 16 poin (0,3 persen) ke level 4.548,48. “Hanya bila penutupan di atas resisten 4.575, indeks akan mengakhiri tren turun jangka pendek,” kata dia.


MEGEL JEKSON (PDAT)




Trepopuler :
Habis Dapat Duit, Bos WhatsApp Pacaran di Spanyol
Dolar Tertekan Data Ekonomi Amerika
Lima Negara Terbaik untuk Menghabiskan Pensiun
Rakuten Berfokus pada Mobile Commerce
Perikanan Indonesia Masih Unggul di ASEAN

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

1 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

10 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

19 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

24 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

56 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya