Pekerja pabrik genting sedang menyusun genting yang akan di keringkan di Sentra UKM Genting Jatiwangi, Majalengka Jawa Barat (29/09). Tempo/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Industri Kreatif dan Penyelenggara Ekshibisi, Budiarto Linggowijono meminta pemerintah perlu segera membantu sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Tak hanya membantu fasilitasi dana, menurut dia, pemerintah bisa membekali keterampilan lebih bagi UKM tersebut.
“Dorongan pemerintah menciptakan UKM baru dan memberi bimbingan usaha ini yang belum maksimal,” ujar Budiarto ketika dihubungi, Minggu, 10 November 2013. Ia menilai, seharusnya pemerintah bisa merangkul dan melibatkan jauh lebih banyak pemangku kebijakan untuk mendorong pertumbuhan UKM.
Ia lantas membandingkan kondisi Indonesia dengan dukungan pemerintah Jepang terhadap sektor UKM di negara tersebut. Di negeri matahari terbit itu, pemerintah bersama Kadin, kampus, komunitas dan masyarakat kesenian bersatu mengembangkan industri kreatif. “Karena masyarakat kreatif perlu terus dibina agar bisa tumbuh UKM-UKM baru,” ucapnya.
Pada awal Juli lalu, Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu diberlakukan. Aturan itu mengatur para pengusaha beromzet Rp 4,8 miliar per tahun dikenai pajak final sebesar 1 persen.
Seharusnya, kata Mudrajad, pemerintah memprioritaskan pungutan pajak dari pengusaha-pengusaha dan mengejar para pengemplang pajak yang pelaku industri skala besar. “Pengusaha kecil belum pantas dikenai pajak. Lha wong selama ini manfaat pajak saja belum dinikmati mereka,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
10 hari lalu
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.