Seorang pengrajin membuat shuttlecock di UKM binaan BRI di Singosari, Malang, Jawa Timur, (26/4). BRI menargetkan pada akhir bulan April 2013, penyaluran kredit mikro untuk mambantu permodalan UKM bisa mencapai Rp 3 triliun. Tempo/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Industri Kreatif dan Penyelenggara Ekshibisi, Budiarto Linggowijono, memperkirakan perlambatan pertumbuhan ekonomi bisa mempengaruhi pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM). Selain itu, pertumbuhan sektor ini pada tahun depan bakal sangat bergantung pada situasi politik.
“Bisa saja berpengaruh, tergantung situasi politiknya,” ujar Budiarto ketika dihubungi Tempo, Minggu, 10 November 2013. Namun, secara umum, ia memprediksi kompetisi antar-industri kecil dan menengah tahun depan akan lebih sehat.
Sektor yang disebut-sebut sebagai tulang punggung perekonomian tersebut pun dipercaya bakal bertahan di tengah masa-masa perlambatan ekonomi tahun ini dan tahun depan. Pasalnya, sektor UKM terbukti dapat bertahan seperti yang terjadi pada masa krisis 1997 dan 2008.
Budiarto mencontohkan, UKM-UKM yang berada di luar Kota Jakarta biasanya lebih mampu bergerak sendiri. “Kadang tanpa bantuan pemerintah," katanya. Perkembangan UKM pun selama ini berjalan alami dan saling melengkapi antara produsen dan konsumen.
Sebelumnya, Associate Director UKM Center Universitas Indonesia, Dewi Meisari Haryanti, mengungkapkan UKM selama ini dalam realitasnya membuat perekonomian negara terus bergerak. Saat ini mayoritas atau 99 persen jenis usaha di Indonesia merupakan usaha mikro atau sektor informal. “Bisa dibayangkan, kalau mereka mati, perekonomian bisa chaos,” katanya beberapa waktu lalu.
Sayangnya, kendati berperan sebagai penopang perekonomian nasional, menurut Dewi, usaha kecil dan menengah belum menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, transaksi keuangan, perputaran uang, dan pertumbuhan kelompok usaha ini tidak tercatat resmi sebagai salah satu komponen penyumbang produk domestik bruto (PDB) negara.
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
9 hari lalu
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.