Insentif Mobil Murah di Thailand Bermasalah

Rabu, 25 September 2013 10:26 WIB

Toyota Astra Group memperkenalkan mobil terbarunya yang murah dan ramah lingkungan tersebut yaitu Toyota Agya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, Jakarta, (24/9). Mobil ini dijual dengan kisaran harga 100 juta rupiah. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bangkok - Kebijakan mengenai program mobil murah di Thailand ternyata menimbulkan masalah. Program pemberian insentif bagi pembeli mobil menjadi bumerang sendiri bagi industri otomotif di Negeri Gajah Putih itu.

Berdasarkan hasil penelitian dari IHS Automotive, sekitar 10 persen dari 1,2 juta warga Thailand yang menandatangani skema insentif telah berubah pikiran karena tidak mampu membayar angsuran bulanan. Padahal, adanya insentif seperti kemudahan pajak ditujukan untuk menghidupkan kembali industri otomotif di Thailand yang sempat terguncang oleh bencana banjir tahun 2011.

Namun, hasilnya ternyata berbanding terbalik. Mobil-mobil asal Jepang yang menguasai 80 persen pasar lokal dilaporkan mengalami penurunan penjualan karena adanya ketidakmampuan warga membayar cicilan. Pada kuartal kedua tahun 2013, penurunan penjualan mencapai 30 persen.

Setelah pembeli membatalkan karena ketidakmampuan membayar cicilan, kendaraan disita oleh perusahaan pembiayaan mobil dan dijual sebagai mobil bekas. "Harga mobil telah menurun drastis. Rata-rata turun sekitar 20 persen tahun ini," kata General Manager dari Used Car Center, Narongrod Chataratipa, seperti dilansir Reuters, Rabu, 25 September 2013.

Bahkan, Narongrod melanjutkan, ada beberapa dealer kecil yang berjuang agar dealer-nya tidak bangkrut. Mitsubishi Motors MMOTH.UL (7211.T), yang mengoperasikan tiga pabrik kendaraan di Thailand, mengalami penurunan penjualan sebesar 24 persen dari tahun ke tahun.

"Akhir dari skema insentif menciptakan ketidakteraturan. Kami datang untuk melihatnya sebagai biaya tak terhindarkan dari program ini," kata Presiden Mitsubishi Motors, Nobuyuki Murahashi.

Di dalam negeri, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan bahwa masalah transportasi di Ibu Kota akan semakin semrawut dengan datangnya mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). “(Jalanan) Akan lebih kacau kondisinya,” kata Jokowi--begitu ia biasa disapa--dalam dialog pendidikan di Yogyakarta kemarin. “Dan Jakarta yang kena dampaknya duluan karena pasti paling banyak yang dapat. Pasti itu," katanya akhir pekan lalu.

Jokowi mengaku tak alergi terhadap hadirnya mobil murah. Asalkan, transportasi massal Jakarta sudah siap sehingga kemacetan bisa berkurang. Masalahnya, kata Jokowi, Indonesia, termasuk Jakarta, sangat terlambat membangun sarana transportasi massal. "Kalau transportasi massal siap, mau ada mobil pribadi gratis pun tak masalah."

Pemerintah merestui produksi dan pemasaran mobil LCGC. Mobil murah dikhawatirkan membanjiri Jakarta dan menambah kemacetan. Ketua I Gabungan Penjualan Kendaraan Bermotor Jongkie D. Sugiharto mengakui bahwa sekitar 65-75 persen dari target penjualan mobil nasional, sebanyak 1,1-1,3 juta unit, dipasarkan di Jakarta dan sekitarnya.

ERWAN HERMAWAN

Berita Lainnya:
Fathanah Pernah Menikahi Pramugari
Jebret, Kekayaan Bahasa Indonesia di Sepak Bola
Asal Mula 'Jebret ow-ow-ow' Valentino Simanjuntak
Komnas HAM Kecam Penyegelan Gereja St. Bernadette
BBM Untuk Android Tak Jadi Dirilis Pekan Ini
Jebret Gol AFF U-19 Heboh di YouTube

Berita terkait

Toyota Gandeng Suzuki Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan  

13 Oktober 2016

Toyota Gandeng Suzuki Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan  

Mereka berharap perusahaan otomotif lain akan bergabung untuk menuju standar industri mobil ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Larang Mobil LCGC Jadi Transportasi Online, Ini Kata Menteri Perhubungan

10 Oktober 2016

Larang Mobil LCGC Jadi Transportasi Online, Ini Kata Menteri Perhubungan

Menurut Budi Karya Sumadi, mesin mobil LCGC punya daya tahan tertentu.

Baca Selengkapnya

LCGC Jadi Taksi Online Belum Dikenai Sanksi

6 Oktober 2016

LCGC Jadi Taksi Online Belum Dikenai Sanksi

Pemerintah menyatakan sanksi atas pelarangan LCGC jadi taksi online belum
dijatuhkan meskipun aturan sudah diberlakukan per 1 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Toyota-Daihatsu Luncurkan LCGC, Menperin: Sangat Indonesia  

2 Agustus 2016

Toyota-Daihatsu Luncurkan LCGC, Menperin: Sangat Indonesia  

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi peluncuran dua produk LCGC kolaborasi antara Toyota dan Daihatsu.

Baca Selengkapnya

Unnes Semarang Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan 2.500 cc

6 Juni 2016

Unnes Semarang Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan 2.500 cc

Pengembangan mobil ini dibiayai Kementerian Pendidikan Tinggi dan produsen Viar Motor.

Baca Selengkapnya

Ini Persiapan Andre Widianto di Shell Eco-marathon London

22 Mei 2016

Ini Persiapan Andre Widianto di Shell Eco-marathon London

Tim Sadewa UI lolos seleksi awal untuk mengikuti lomba mewakili Indonesia.

Baca Selengkapnya

Isu Kenaikan BBM Dongkrak Penjualan City Car

11 November 2014

Isu Kenaikan BBM Dongkrak Penjualan City Car

Nilai transaksi di showroom mobil turun drastis sejak Presiden Jokowi memastikan harga BBM bakal naik, dua pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Program Mobil Murah Masih Dievaluasi

29 Oktober 2014

Program Mobil Murah Masih Dievaluasi

Bisa saja nantinya insentif pajak pertambahan nilai barang mewah untuk LCGC dikurangi atau dihapus.

Baca Selengkapnya

Nasib LCGC, Menteri Perindustrian Tanya Sofyan

28 Oktober 2014

Nasib LCGC, Menteri Perindustrian Tanya Sofyan

Kelanjutan program mobil murah akan dibahas dalam rapat
koordinasi dengan Menko Perekonomian.

Baca Selengkapnya

Gaikindo Berharap Industri Mobil Murah Dilanjutkan  

28 Oktober 2014

Gaikindo Berharap Industri Mobil Murah Dilanjutkan  

Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pernah
menolak proyek industri mobil murah.

Baca Selengkapnya