2014, Pertumbuhan Ekonomi di Batas Bawah

Reporter

Jumat, 16 Agustus 2013 14:11 WIB

Menkeu Chatib Basri. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri tak mau mematok target pertumbuhan ekonomi yang muluk-muluk. Ekonom dari Universitas Indonesia ini memilih batas bawah dari kisaran 6,4-6,9 persen sebagai target pertumbuhan ekonomi 2014. "Dengan kondisi keuangan global seperti saat ini, kami optimis di angka 6,4 persen," ujarnya seusai menghadiri pidato kenegaraan Presiden di kompleks Parlemen Senayan, Jumat, 16 Agustus 2013.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014 menargetkan pertumbuhan ekonomi maksimal 6,9 persen. Namun kalangan pengusaha menilai target itu terlalu tinggi mengingat perekonomian global masih lesu. Para pengusaha ragu tahun depan terjadi pemulihan ekonomi, sehingga Asosiasi Pengusaha Indonesia (ApindO) memprediksi pertumbuhan ekonomi paling realistis berkisar pada 5,5 sampai 5,7 persen.

Staf khusus Presiden bidang ekonomi dan pembangunan, Firmanzah, mengatakan pemerintah akan berupaya agar target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Menurut dia, kisaran target pertumbuhan yang sudah ditetapkan akan dibahas kembali untuk menjadi asumsi makroekonomi oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam merumuskan asumsi makro ekonomi, pemerintah akan mempertimbangkan segala aspek termasuk kondisi global. "Kami juga akan melihat aspek pemerataan pertumbuhan, pengentasan kemiskinan, kebijakan fiskal, pengelolaan pembiayaan dan anggaran," katanya.

Menurut Firmanzah pemerintah masih melihat adanya optimisme mengenai perkembangan situasi ekonomi global 2014. "Dunia melihat akan sedikit lebih membaik. Asumsi makro mudah-mudahan bisa tercapai. Kami juga sudah membuat penyederhanaan prosedur anggaran," katanya.

Sedangkan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance Ahmad Erani Yustika menilai target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen versi pemerintah masih realistis. Sebab, ada sejumlah faktor pendukung seperti pengurangan beban subsidi bahan bakar minyak, tidak adanya kenaikan tarif listrik, dan investasi yang diperkirakan kembali meningkat.

ANGGA SUKMA WIJAYA



Terpopuler

Kata Sekjen ESDM Soal Jejak Suap Rudi di Kantornya

Haryono Umar Tak Kaget Rudi Rubiandini Ditangkap

Hal Paling Ganjil Sebelum Sisca Yofie Tewas

Ini Laporan Kekayaan Rudi Rubiandini

Penyebab Kasus Rudi Rubiandini Versi Jusuf Kalla

Tersangka Pembunuh Sisca Diperiksa Dengan Lie Detector



Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

10 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

4 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya